Tampilkan postingan dengan label Cerita. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Cerita. Tampilkan semua postingan

Cerita Dewasa, Perawan Hilang Di Malam Valentine

Cerita Dewasa, Perawan Hilang Di Malam Valentine | Arikel dibawah ini menceritakan seorang anak yang selama ini tidak pernah mendapat ijin dari orang tuanya untuk berjalan dengan sang pacar. Dan memeriahkan malam Valintine yang belum pernah di temuinya, Silakan Anda melanjutkan Membaca Cerita Dewasa, Perawan Hilang Di Malam Valentine.

Bunga-bunga bertaburan indah didepan mata Rein, aromanya nyaman di hidung membangkitkan semangat untuk segera meraupnya. Tak tersisa. Dia pun jingkrak-jingkrak. Ya, ini kali pertama Rein diijinkan Ayahnya untuk keluar dengan Dev, pacarnya. Setelah pertaruhan argumen dan sedikit ancaman dari Rein akan mengurung diri di kamar jika tak diijinkan keluar. Maklumlah Rein adalah anak perempuan satu satunya. Dan bukan pertama kalinya keinginannya harus dipenuhi. Meski menyimapan kekhawatiran Ayah dan Ibunya terpaksa mengijinkannya. Kata terakhir yang keluar sebelum mereka pergi adalah “ Dev, saling Menjaga ya?”. Bukan tak mempercayai Dev, tapi mereka sama-sama masih SLTP, masih terlalu muda untuk diamanahi apapun.

Seperti burung lepas kandang, mereka terbang jauh mengelilingi batas-batas daerah, mereka tak sadar musuh tentunya siap-siap dengan taringnya. Sampailah mereka jauh dari Desa, dari pantauan kakak Rein, orangtua dan masyarakat yang akan membela mereka. Taman Rimba. Ya letaknya didalam Kota. Meski dalam Kota, taman ini adalah hutan buatan tempat binatang yang dilindungi. Biasanya jika disiang hari tempat ini dijadikan liburan keluarga. Hiburan murah meriah sambil mengenal satwa bagi anak anak mereka. Dev memilih tempat ini karena pada malam itu akan banyak pasangan ABG yang merayakan Hari Valentine dan mencatatkan moment paling berharga dalam sejarah percintaan mereka. Baca Juga : Cerita Cinta Paling Terkenal dalam Sejarah dan Sastra)
*
“Dev, kita pulang yuk!” Rein mulai jengah dengan suasana taman, makin malam makin banyak muda mudi yang datang. Sebagian dari mereka bertahan tetap di arena menikmati acara yang disediakan panitia. Ada juga yang menghabiskan waktu dengan keliling taman, duduk-duduk, tak sekali Rein jumpai pasangan sedang berpelukan, lip kissing seperti yang dilihatnya di film-film percintaan Korea bahkan lebih… Saat itu sulit dibedakan mana penghuni taman rimba dan mana yang pengunjungnya.

“Bentar lagi Rien, sayangkan jauh-jauh kita cepat pulang. Acaranya baru juga dimulai. Siapa tau nanti kita dapat doorprize atau kita dinobatkan jadi pasangan paling mesra. Apa kamu gak ingin kita selalu mengingat moment ini. Ketika semua orang memandang iri”. Manjur, perkataan Dev meluluhkan hati Rein untuk tetap bertahan. Dev adalah cinta pertamanya. Dia sangat menyayangi lelaki itu dan tak ingin buat dia kecewa.

Jam menunjukan pukul 21.40 WIB ketika Rein melihat jam pada handphonenya. Ada banyak panggilan tak terjawab disana. Ia lupa untuk mengubah nada silent dari sepulang sekolah tadi. “ Rein, kamu dimana? Lekas pulang! “, itu sms yang dikirim kakaknya. Hendra. Ren semakin gusar.

“Dev, pokoknya kita pulang sekarang! Ayah cemas. Ini sudah terlalu malam.” Dev hanya pandangi wajah kekasihya itu sekilas dengan gurat kecewa. Karena ia masih ingin menikmati acara demi acara. Dev berlalu menuju tempat parkiran. Rein mengambil helm dari tangan Dev masih tetap dengan isyarat sunyi.

Suasana mencekam, gelap dan sunyi, suara sound speaker terdengar sangat jauh. Tiba-tiba motor yang dikendarai Dev mogok. Bagi orang yang waras tentu lebih memilih tidur berselimut dirumah dari pada keluyuran. Kalau tidak karena permintaan Dev tentu Rien lebih memilih dirumah saja. Rien masih mengingat permohonan Dev.

“ Rien, sekali ini saja, malam Valentine. Malam kasih sayang. Malam seluruh dunia berbahagia. Merayakan!. Besok jam sekolah kosong juga hanya diisi eskul kan?”. “Menyesalkah ? entahlah dilain sisi Rein juga menikmati setiap detik, menit dan seluruh waktu bersama Dev. Setiap getaran yang mengalir mengingatkan pada Rien, mungkin cinta memerlukan pengorbanan. Pengorbanan ?

Pada akhirnya Rien benar benar dituntut untuk berkorban. Pengorbanan yang tak pernah diharapkan. Dibayangkan, oleh Dev, dirinya atau siapapun juga. Pengorbanan yang sia sia. Konyol. Sewaktu motor Dev mogok, dua orang pria tinggi besar berpawakan polisi menghampiri.

“kalian disini ngapain?” Tanya seorang lelaki yang berambut ikal kepak
“ motor kami mogok, Bang! “
“Alasan! Kalian mau mesum ya ?” Baca Juga : (  Cerita Mesum, Ayah Pulang Kerja Anak Mesum di Kamar  )
“ bener! gak bang! Jawab Dev, yang mulai menciut mentalnya. Pasalnya dua lelaki itu membentak.
“ikut kami! Ajak lelaki itu setelah bertanya alamat dan kartu pelajar. Lelaki perpawakan polisi itu mengintrogasi Dev dan Rein secara terpisah.
“ kamu pasti sudah mesum ? kamu sudah tak perawan kan ? Tanya lelaki itu ke Rein
“ Rein hanya terisak pasalnya dia takut suara tinggi, bentakan. Orang tuanya tak pernah membentaknya. Ditambah lagi suasana hutan yang gelap, hanya cahaya handphone dari lelaki asing itu. “Dev, dimana kau ?“ pikirnya.
“Dev!!!” hanya kata itu yang sanggup keluar. Sekarang Rien benar-benar takut bukan saja karena bentakan tapi laki-laki itu menyusupkan tangannya dikemeja Rien
“ Alahhh!, kamu juga sudah tidak perawankan?, jangan berisik ! Sal yang dipake Rien berpindah membungkam mulutnya. Tenaga lelaki itu terlalu kuat. Rien tak dapat berbuat apa apa dan tak mengetahui apa apa? Hal buruk telah menimpanya.

Ditempat yang berbeda Dev dimintai uang dan handphonenya. Jika tidak diberikan maka akan diancam dimasukan ke kantor polisi. Nyali Dev yang masih SLTP tak bertahan, dan tidak bisa berpikir panjang. Apalagi ia berasal dari Desa. Mentalnya bertekuk lutut diserahkan uang tiga puluh ribuan itu beserta handphonenya.
**
“ arrrgh! Kenapa kamu tak bilang dari tadi Rein? Geraham Dev saling bertemu. Geram. Setelah mendengar pengakuan Rein. Dia putar motornya kearah tempat dimana motornya tadi mogok. Dia putari seluruh taman. Sia sia. Tidak ia temui dua lelaki tersebut. Putus harapan ia beranikan diri untuk menghampiri pos satpam penjagaan dan menanyakan tentang dua lelaki tersebut. Tapi penjaga mengaku tidak mengenali sama sekali dengan ciri ciri yang disebutkan. “ kalau polisi yang patroli disini biasanya pake seragam Dek” jelas penjaga tersebut. Setitik jalan keluar tak mereka temui sedikitpun, semua tertutup. Gelap dan semakin gelap seperti hari yang hampir mendekati tengah malam. Dev dan Rien merayakan hari Valentine penuh dengan tangis. Tangis yang tak akan pernah kering sampai kapanpun.
***
Rien pagi pagi sekali datang ke sekolah. Ia sangat bingung harus bagaimana. Ingin segera ia bertemu dengan Dev. Matanya tak terpejam barang semenitpun. Bukan karena berkumpulnya rindu seperti hari biasa tapi karena kecemasan dan rasa shok bersekongkol disana. Tak disangkanya Dev sudah berada di kelas. Senyumanya berubah menjadi masam. Dia lihat Dev bersama Sri. Dilihatnya coklat ditangan Sri. “Dev, beri aku penjelasan?” ditariknya Dev kebelakang kelas.

“Rien, maaf aku masih jejaka. Gila!, kalau aku memperoleh yang tidak perawan”. Jawab Dev sambil menunduk. Sri sudah lama mencintaiku. Tidak salahnya aku mengobati kekecewaan ini dengannya. Aku kecewa Rien. Aku shok”. Sekarang Rien yang benar benar merasa gila. Tangisnya sudah kering. Badannya kehilangan kekuatan. Disandarkannya lama di tiang bangunan. Sunyi. Sampai tanda bel masuk berbunyi.
“ Maaf Rien, kuharap kamu baik-baik saja. Yuk kita masuk”. Kata Dev sambil berlalu.
***
Hari ini ruang kelas terpisah antara laki-laki dan perempuan. Kegiatan eskul hari ini diisi dengan kegiatan Rohis. Miss. Salsabillah adalah guru Bahasa Inggris yang dipercaya Kepala Sekolah sebagai tutor kegiatan Rohis di kelas dua. Kelasnya Rien. Banyak murid yang menyukainya, suaranya lembut, teduh, tak pernah marah-marah dan yang terpenting adalah dia bisa diterima oleh anak-anak dalam memberikan tausyiah meskipun dia bukanlah lulusan dari pesantren atau sekolah tinggi agama. Kedahsyatan dalam mencari ilmu Agama secara otodidak mengantarkannya menjadi sesosok muslimah yang ideal.

Betapa terkejutnya dia ketika sampai dikelas semua murid mengucapkan “ Happy Valentine Miss! Secara serentak. Wow. Disela kebingungannya murid-murid menyisipkan coklat, bunga atau entah apa isinya yang dibungkus rapi bersama sampul warna pink. Dia tak pernah merayakannya. Saat itu adalah waktu yang tepat untuk mengembalikan Aqidah dan menghapus lata murid yang ikut-ikutan merayakan Valentine.

“hari ini hari Valentine? Tanya Salsabillah kepada muridnya setelah kondisi lumayan tenang.
“ Iya Miss “
“Apa itu Valentine ?”
“Ah, Miss kolot masak hari gini gak ngerti valentine. Capek deh!!!” kata seorang murid.
Murid yang lain menimpali, “ hari kasih sayang Miss,”
“siapa yang bilang?” menarik perhatian muridnya. Suasana sunyi. “ sudah biasa Miss, kami ngerayain kata seorang murid yang agak jangkung “. Salsabillah mengelus dada di perdesaan seperti ini berita atau kabar kekafiran cepat sekali menyebar dan itu diikuti.

“ masih ingat dengan ayat yang mengatakan jangan mengikuti sesuatu tanpa ilmu pengetahuan?”. Kembali sunyi. Kemudian Billah melanjutkan, “kita tidak boleh mengikuti perayaan Valentine karena ini adalah kebiasaan orang orang kafir. Mau kita dimasukan kepada golongan orang orang kafir?”. Murid-muridpun menggeleng tanpa suara. Dari bangku paling ujung seorang murid bertanya, “ kenapa Miss? Kan Valentine bukan untuk orang berpacaran saja tapi juga untuk anak ke orang tua, sesama teman dan dengan guru. Bukankah itu baik? Kenapa dibilang mengikuti orang orang kafir. Kalau untuk yang pacaran bolehlah dibilang begitu.” Salsabillah tersenyum berarti tausyiah tentang haramnya pacaran minggu kemarin masuk kepemikiran anak muridnya. Kemudian Salsabillah mulai bercerita tentang asal usul kenapa Valentine itu haram. Diputarnya memori tentang asal usul ini yang pernah ia baca dari majalah Islam.

“ Valentine itu berasal dari nama seorang Santo yang dibunuh karena ia menentang Raja Claudius II yang melarang para pemuda untuk menikah pada zaman itu. Menurut Raja, pemuda yang menikah tidak bisa berkonsentrasi dalam berperang. Pada waktu itulah St. Valentine membangkang, ia tetap menikahkan pemuda-pemuda tersebut. Tapi lambat laun ia ketahuan. Raja marah lalu membunuhnya. Untuk mengenang dan mengagungkan keberanian sang Santo maka dikenallah pada hari kematiannya sebagai hari kasih sayang yaitu pada tanggal 14 Februari. Selain itu orang Eropa percaya pada tanggal tersebut adalah musim semi atau musim kawin. Makanya banyak orang-orang didunia yang ikut-ikutan ngerayain. Jadi bagi kita muslimah kita harus pahami sejarah ini.

Perayaan ini tidak ada dalam Islam. Agar kelak kita tidak menyesal karena termasuk golongan kafir. Kalau kita ikut-ikutan ngerayain, kita tak ada bedanya dengan mereka seperti sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam “ barang siapa menyerupai suatu kaum berarti ia termasuk golongan mereka (HR. abu Daud ). Jadi jangan asal asal ikutan ya? Jika untuk memperingati hari kasih sayang bisa kok tiap hari tanpa mengkhususkan hari hari tertentu. Jadi masih mau ikutan merayakan Valentine nih? Mau digabunggin sama orang-orang kafir ?“ Tanya Sallabillah. Ia pandangi semua isi kelas. Ia lahap semua mata murid-muridnya. Semua tertunduk. Ada yang paham. Ada yang nyeletuk “ ih, Miss ni gak gaul banget, apa apa gak boleh”. Ia tersenyum dan berdo’a semoga diberikan hidayah dan pemahaman kepada murid muridnya. Dibangku nomor tiga ia tangkap sesosok Rein, tidak seperti biasa. Wajahnya pucat, ketika beradu pandang, matanya penuh dengan ketakutan.

****
Rein masih hanyut dalam pikirannya. Seandainay Rein dengarkan kata-kata Salsabillah untuk tidak berpacaran tentu tak akan seperti ini. Dulu dia tidak percaya kata-kata Salsabillah. Menurut Rein pacaran bukanlah berzina seperti yang dikatakan Salsabillah. Baginya pacaran hanya untuk memotivasi dia belajar. Semua sudah terlambat, Dev yang diharapkan bisa jadi motivasi belajar adalah lelaki brengsek yang tak punya hati sama sekali. Tapi Dev juga tidak bisa disalahkan, siapa yang mau dengan perempuan yang tak perawan? Lalu siapa yang disalahkan! Tuhan ? bukankah Tuhan sudah menegurnya, memanggilnya untuk tidak mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk (Al-Isra :32 ). “menagislahlah nak!, menagislah kalau kamu belum siap cerita sekarang, Ibu tunggu. Menangislah!, jika buatmu tenang!”. Diberikannya punggung Salsabillah. Mereka berdua berpelukan seperti seorang anak dan Ibunya. Rein terus menangis, ia mulai mengerti sebenarnya hidup ini memang penuh tangis entah tangis diciptakan karena kesalahan diri sendiri, entah karena orang lain atau memang waktunya harus menagis. (Baca Juga :(Cerita Sedih Seorang Istri)

Semoga bisa di buat pelajaran bagi generasi - generasi muda kita tentang artikel Cerita Dewasa, Perawan Hilang Di Malam Valentine

Cerita Dewasa, Cerita Malam Pertama Pengantin

Cerita Dewasa - Cerita Dewasa, Cerita Malam Pertama Pengantin - Nah kali ini laower berbagi cerita tentang cerita orang dewasa yang aga kurang beruntung di malam pertamanya.Mungkin hampir semua orang mendambakan malam pertama pengantin barunya, menjadi momen yang berharga dalam hidupnya. Namun dalam hal ini ada juga sebagian orang yang malam pertama nya gagal menjalaninya dan menjadi terutama, yang kemudian mengalami masalah seksual akibat trauma hubungan seksual yang pertama kalinya.

Cerita Dewasa, Cerita Malam Pertama Pengantin

Seperti salah seorang wanita 26 tahun, selama dua tahun menikah terpaksa harus membohong pada suaminya setiap kali melakukan hubungan seksual. Suatu tindakan bohong yang sebenarnya tergolong konyol karena sang suami yang seorang sarjana tidak mengetahui apa yang telah dilakukan istrinya setiap kali melakukan hubungan seksual. Ternyata hubungan seksual yang mereka lakukan adalah hubungan anal seks, yang sengaja dilakukan oleh sang istri sementara suaminya tidak mengetahui.

Masalahnya, sang istri mengalami suatu gangguan fungsi seksual yang disebut vaginismus, yaitu suatu kekejangan abnormal otot vagina dan sekitarnya sehingga hubungan seksual tidak mungkin dilakukan. Apa sesungguhnya yang menyebabkan gangguan itu?

Inilah peristiwa seksual yang dialami ketika pertama kali wanita itu melakukan hubungan seksual. Peristiwa itu terjadi pada malam pertama, ketika suaminya dengan sangat bergairah dan tergesa-gesa melakukan hubungan seksual, seolah-olah tidak memberi kesempatan kepadanya untuk sekadar berbaring dulu menikmati aroma malam pengantin. Dia yang saat itu tidak siap dan tidak terangsang, mengalami rasa sakit yang cukup menyiksa. Keadaan ini, yang diperparah oleh rasa ngeri melihat bercak darah, telah membekas sangat dalam di dalam dirinya. Kemudian hari-hari selanjutnya, bukan kemanisan bulan madu yang ia nikmati, melainkan penderitaan, setiap kali suaminya mendekat dan melakukan hubungan seksual.

Pengalaman malam pertama itu benar-benar merupakan trauma seksual bagi wanita itu. Ternyata hubungan seksual tidaklah seindah apa yang dibayangkan sebelumnya. Akibatnya ternyata cukup menyedihkan dan berkepanjangan. Selama dua tahun perkawinan itu ia cukup menderita setiap kali melakukan hubungan seksual. Setiap kali melakukannya, ia merasa ketakutan, yang kemudian harus dilanjutkan dengan kebohongan berupa hubungan anal seks yang ternyata tidak diketahui oleh sang suami.

Kini, setelah dua tahun menikah, wanita itu mulai bosan dan jengkel dengan apa yang dilakukan dan disembunyikan dari suaminya. Dia juga ingin menikmati kehidupan seksual yang normal. Lebih dari itu, muncul masalah lain karena sang suami, sering bertanya mengapa kehamilan tak kunjung datang. Jawabannya tentu saja sangat mudah: mana mungkin terjadi kehamilan kalau hubungan seksual selalu berlangsung secara anal seks. Kini dia justru pusing bagaimana harus menjawab pertanyaan suami, mengapa kehamilan tak kunjung datang. Dia tidak dapat membayangkan bagaimana reaksi sang suami kalau dia harus berterus terang bahwa hubungan yang selama ini dilakukan adalah hubungan anal seks.

Ternyata trauma seksual pertama kali bukan hanya dialami oleh wanita, melainkan juga pria. Pengalaman seksual pertama kali yang kemudian berakibat buruk dialami pula oleh pasien saya yang lain, seorang laki-laki berusia 30 tahun. Pada malam pengantin nya, sang istri yang memang sudah berpengalaman seksual sebelumnya, mengeluh karena pria itu terlalu cepat mengalami ejakulasi sehingga ia tidak merasa puas. Pria yang memang belum pernah melakukan hubungan seksual itu, benar-benar merasa terpukul dan malu, di samping kecewa dan tidak berdaya.

Hari-hari selanjutnya, bagai di dalam neraka bagi pasangan suami-istri itu. Apa yang terjadi selanjutnya? Pria itu mengalami impotensi, dan tentu saja istrinya pusing kepala. Maka kacaulah suasana pengantin baru itu. Bahkan gangguan fungsi seksual itu tetap berlanjut sampai setahun kemudian, sampai dia datang ke klinik saya.

Kedua kasus ini hanya sekadar contoh betapa pentingnya pengalaman seksual pertama kali, atau pada malam pengantin, atau pada masa bulan madu. Banyak lagu atau kisah cinta yang mengumandangkan kemesraan suami-istri pada malam pengantin atau pada masa bulan madu. Masa ini adalah masa awal pernikahan sejak malam pengantin, yang diharapkan oleh pasangan pengantin baru sebagai masa yang penuh kemesraan. Tetapi ternyata tidak sedikit pengantin baru yang tidak menikmati kemanisan dan keindahan masa bulan madu. Kedua kasus di atas merupakan contoh yang jelas. Bagi mereka, masa bulan madu hanyalah impian pengarang lagu dan kisah cinta. Bahkan malam pengantin dan masa bulan madu merupakan masa yang menyakitkan, yang berakibat sangat panjang dan melelahkan.

Pengalaman seksual pada malam pertama memang perlu diperhatikan oleh pengantin baru. Suami-istri yang sama-sama belum berpengalaman secara seksual, tentu memerlukan waktu untuk mengerti dan merasakan nilai hubungan seksual sebagai suatu bentuk komunikasi yang paling dalam. Dan inilah nilai moral secara umum yang masih berlaku di masyarakat kita, walaupun tidak dapat dibantah bahwa hubungan seksual sebelum menikah telah banyak terjadi.

Seorang suami harus memaklumi kecemasan dan ketakutan seorang istri yang belum pernah melakukan hubungan seksual, pada malam pengantin. Maka suami harus mampu menahan diri sambil menciptakan suasana erotik, dan memberikan rangsangan seksual yang cukup efektif agar sang istri benar-benar menjadi siap, baik secara fisik maupun psikis. Dalam keadaan cukup terangsang dan siap secara total, sang istri tidak akan diganggu oleh rasa sakit. Atau kalau pun masih muncul rasa sakit, akan diterima sebagai sesuatu yang wajar, bukan sebagai sesuatu yang menyiksa.

Demikian pula dengan kegiatan hubungan seksual, dapat diterima dan dilakukan sebagai suatu kebutuhan dan ekspresi cinta suami-istri. Kesan yang membekas di hati istri akan sangat berbeda kalau sang suami melakukannya semata-mata berdasar atas dorongan seksualnya sendiri tanpa memperhatikan kesiapan istrinya, baik secara fisik maupun psikis.

Sebaliknya, kalau istri telah berpengalaman sedang sang suami “masih perawan”, maka istri diharapkan dapat memaklumi ketidakharmonisan yang terjadi pada malam pertama. Di sini sang istri dituntut bersabar, memberi waktu kepada suaminya agar memahami bagaimana hubungan seksual yang sebenarnya. Ketidaksabaran istri dapat menimbulkan akibat yang tidak diinginkan pada sang suami. Kasus suami di atas merupakan contoh jelas tentang ketidaksabaran atau sikap tidak menyenangkan di pihak istri, yang berakibat buruk terhadap seksualitas suami. Dan lebih menyedihkan, itu terjadi pada malam pengantin.

Berbeda dengan suami-istri yang sebelumnya telah berpengalaman secara seksual, terlepas dari norma moral atau agama yang ada. Dengan pengalaman itu, tentu mereka tidak terlalu banyak mengalami masalah pada malam pengantin. Paling tidak, bila dibandingkan dengan mereka yang belum berpengalaman sama sekali. Ini dapat dimengerti, karena kegiatan hubungan seksual sebenarnya adalah suatu proses belajar juga. Tidak benar hubungan seksual disebut sebagai kegiatan yang bersifat alamiah, artinya bukan hasil belajar.

Tetapi bukan berarti pasangan yang sudah lama menikah atau sudah lama berpengalaman dalam melakukan hubungan seksual pasti mengerti benar tentang seksualitas. Ini terbukti dari banyaknya pasangan suami-istri yang telah lama menikah tetapi gagal membina kehidupan seksual yang harmonis karena ketidakmengertian tentang seksualitas, baik seksualitas dirinya maupun lawan jenisnya.

Hubungan seksual yang berlangsung benar dan harmonis adalah hasil suatu proses belajar yang didasarkan atas pengetahuan seksualitas yang benar pula. Lalu apakah ini berarti, orang harus berpengalaman seksual dulu sebelum menikah? Tentu saja tidak harus demikian, karena ada nilai-nilai yang mengatur hubungan seksual antarmanusia. Maka akan sangat bermanfaat dan sangat membantu bila pasangan suami-istri dibekali dengan pendidikan seks sebelumnya. Tentu saja materinya disesuaikan dengan usia dan kebutuhan mereka sebagai orang dewasa, calon pengantin.

Memang terasa janggal kalau sepasang pengantin baru memasuki kamar pengantin, tetapi tidak tahu apa-apa tentang apa yang akan mereka lakukan. Salah-salah, akibat buruk yang terjadi, seperti pada kedua kasus di atas.

Pendidikan seks khusus untuk orang dewasa atau calon pengantin dapat diberikan dalam bentuk satu paket kursus, yang membahas tentang seksualitas laki-laki dan perempuan. Teknik melakukan hubungan seksual merupakan sebagian materi khusus itu. Dengan demikian, pengantin baru memiliki pengetahuan yang cukup tentang seksualitas dirinya dan lawan jenisnya, dan tentu saja tentang apa yang mereka lakukan pada malam pertama. Materi pendidikan seks untuk orang dewasa ini tentu saja sangat berbeda dengan materi pendidikan seks untuk remaja, apalagi untuk anak-anak.

Dengan memiliki pengetahuan yang benar tentang seksualitas diri sendiri dan lawan jenisnya, hubungan seksual pertama kali akan berlangsung lebih baik walaupun mungkin belum seperti yang diharapkan. Tetapi paling tidak, trauma seksual dapat dihindari sehingga tidak terjadi akibat buruk seperti yang dialami oleh kedua kasus di atas. Selanjutnya melalui proses belajar pasangan itu harus berusaha membina kehidupan seksualnya agar berlangsung harmonis.

Walaupun demikian, bukan berarti gangguan seksual tidak akan terjadi sama sekali. Gangguan fungsi seksual yang menimbulkan ketidakharmonisan dalam hubungan seksual, mungkin saja terjadi mengingat faktor penyebabnya bervariasi. Kalau ini terjadi diharapkan pasangan itu menyadari, gangguan yang ada harus dilenyapkan agar dapat dicapai kehidupan seksual yang harmonis.

Penyebab terbesar wanita menjadi sedingin es adalah faktor psikis. Umumnya, masalah psikoseksual merupakan awal mula frigiditas, sebaliknya jarang sekali medis.

Banyak masalah yang membuat wanita menjadi sedingin es. Seorang wanita tidak serta-merta menjadi dingin. Bisa saja sebelumnya kehidupan intimnya baik-baik saja.

Frigiditas bisa timbul di tengah pernikahan karena suatu perasaan kecewa yang berat terhadap pasangan, merasa dikhianati, atau ada kemarahan yang ditutupi.

Laki Laki dan Wanita diciptakan memang sedemikian berbeda, sehingga dalam Hubungan Seksualitas Suami Istri pun banyak perbedaan, tetapi justru dengan perbedaan antara keduanya inilah akan tercipta harmonisasi Hubungan Seksualitas Suami Istri. Pria cenderung mempunyai orientasi fisik, sementara wanita lebih kepada hubungan (relasional).

Wanita bisa lebih terangsang melalui perasaan, bau bau an, sentuhan lembut, dan kata-kata mesra, sedangkan pria bisa terangsang dengan bentuk serta penglihatan mereka. Wanita biasanya menginginkan seks lebih jarang. Para pria sering menginginkan Hubungan Seksualitas Suami Istri kapan saja dan dimana saja, memiliki respon seksual yang cepat dan susah terganggu. sementara wanita mempunyai respon seksual yang sedikit lebih lama dan lebih gampang terganggu dengan suasana dan lingkungan sekitarnya.

Jadi, bagi para suami ingatlah bahwa wanita pasangan Anda memberikan respon pada apa yang mereka rasakan. Sehingga untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas Hubungan Seksualitas Suami Istri sering-seringlah menambah ‘deposit’ dalam rekening emosional pasangan untuk mempertahankan kedekatan yang akan memberikan dorongan kepada dia sehingga lebih mudah “tersambung” dengan anda secara seksual.

Untuk para istri, perlu selalu diingat bahwasanya pria merespon apa yang dia lihat, jadi alangkah baiknya bila wanita/istri memperhatikan penampilan sehingga bisa meningkatkan menjaga daya tarik anda terhadap pria. Hubungan Seksualitas Suami Istri yang berkualitas adalah hal yang penting dalam hubungan pernikahan yang bahagia, karena Hubungan Seksualitas Suami Istri menimbulkan reaksi-reaksi dalam otak pria dan wanita, yang memperkuat ikatan antara pasangan suami istri. Semoga Hubungan Seksualitas Suami Istri Anda dan pasangan bisa menjadi lebih baik dan berkualitas lagi.
Semoga bisa bermanfaat bagi anda Artikel Cerita Dewasa, Cerita Malam Pertama Pengantin.
Sumber.baruterlihat.com

Cerita Pendek Sejarah Prabu Siliwangi

Cerita Pendek Sejarah Prabu Siliwangi | Mengetahui sejarah kerajaan-kerajaan,tentunya sangat bermanfaat untuk kita ketahui, apalagi para generasi muda kita. Seperti yang dilansir gatra.com Cerita singkat tentang sejarah raja pajajaran, dan Prabu Siliwangi dikenal dalam sejarah sebagai Raja pajajaran.

Cerita Pendek Sejarah Prabu Siliwangi
Sumber Pencarian  foto google
Prabu Siliwangi sangat dikenal dalam sejarah Sunda sebagai Raja Pajajaran. Salah satu naskah kuno yang menjelaskan tentang perjalanan Prabu Siliwangi adalah kitab Suwasit. Kitab tersebut berisi 22 bab perjalanan Prabu Siliwangi dimulai dari ayahnya, Prabu Anggararang Raja Kerajaan Gajah. Setelah Prabu Anggararang merasa puteranya layak memangku jabatan raja, akhirnya kerajaan diserahkan kepada Pangeran Pamanah Rasa (sebelum bergelar Siliwangi).

Cerita Pendek Sejarah Prabu Siliwangi
Tulisan Kuno di Atas Kulit Singa dengan Getah Pohon (GATRA/Punto Likmiardi)

Mengenai nama Siliwangi, dijelaskan bahwa nama tersebut adalah gelar setelah Pangeran Pamanah Rasa masuk Islam sebagai salah satu syarat mempersunting murid Syaikh Quro, yakni Nyi Ratu Subanglarang. Dari isteri ketiga ini, kemudian melahirkan Kian Santang yang bergelar Pangeran Cakrabuana di Cirebon dan Rara Santang, ibunda Sunan Gunung Jati.

Bersamaan dengan luasnya wilayah Gajah, kemudian Prabu Siliwangi menciptakan senjata Kujang, berbentuk melengkung dengan ukiran harimau di tangkainya. Senjata tersebut kemudian menjadi lambang Jawa Barat. Nama kerajaan Gajah pun diganti menjadi kerajaan Pajajaran, karena menjajarkan (menggabung) kerajaan Gajah dengan kerajaan Harimau Putih. Kisah dalam Kitab Suwasit diakhiri dengan mokhsa (menghilang) dan dipindahkannya kerajaan Pajajaran ke alam Gaib bersama Harimau Putih.

Pada kitab yang sudah diterbitkan oleh Jelajah Nusa, dikisahkan dalam bab keempat bahwa setelah menjadi kerajaan Gajah, Pangeran Pamanah Rasa melakukan pengembaraan hingga di sebuah hutan di wilayah Majalengka. Ketika hendak meminum air dari curug (air terjun), Pangeran Pamanah Rasa dihadang oleh siluman Harimau Putih sehingga terjadi pertarungan hebat hingga setengah hari. Namun berkat kesaktian Pangeran Pamanah Rasa, siluman Harimau itu bisa dikalahkan dan tunduk padanya.

Kitab yang diterbitkan dengan sambutan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan kemudian mengisahkan bahwa Harimau Putih berubah wujud menjadi manusia untuk mendampingi pengembaraan Pangeran Pamanah Rasa hingga menaklukkan kerajaan Galuh dengan bantuan Harimauu Putih. Bahkan disebutkan, ketika terjadi penyerangan oleh kerajaan Mongol (mungkin masa Kubilai Khan), kerajaan Gajah dibantu pasukan Harimau Putih.

Tentunya, meskipun kental dengan unsur mitos, kitab tersebut merupakan sumber sejarah yang sangat penting.

[AF-gatra.com]

Berita Selingkuh, Suami Kerja Istri Selingkuh dengan Tetangga

Berita Selingkuh, Suami Kerja Istri Selingkuh dengan Tetangga | Tak laya ditiru apa yang dilakukan oleh IRT satu ini yang berinisial Mes (28). Meski sudah memiliki dua anak, namun warga Desa Tugumulyo, Kecamatan Lempuing, OKI ini, diduga selingkuh, saat suaminya sedang berangkat kerja. Mes diduga selingkuh dengan pemuda pengangguran berinisial AS (28), tetangga kontrakannya sendiri.(Baca juga: Cerita Dewasa, Suamiku Selingkuh Aku Juga Selingkuh)

Berita Selingkuh, Suami Kerja Istri Selingkuh dengan Tetangga
ILUSTRASI
Mirisnya, keduanya diduga setidaknya sudah enam kali melakukan hubungan intim, yakni empat kali di kontrakan Mes; dan dua kali disalah satu hotel di Kota Kayuagung, OKI. Namun, hubungan terlarang keduanya terungkap, setelah diringkus saat berduaan di kamar salah satu hotel di Kota Kayuagung, OKI.(Baca juga:Berita Selingkuh, Suami Pulang Nonton Euro Istri Selingkuh di Kamar)

Informasinya, malam itu pasangan selingkuh ini, berencana menginap di TKP. Setelah menerima kabar perselingkuhan keduanya, polisi melakukan penggerebekan, hingga keduanya diamankan di Mapolres OKI. Kepada polisi, Mes mengakui perbuatannya. Dirinya kenal dengan AS sejak bulan Februari, karena AS mengontrak disebelah kontrakannya. (baca juga: Cerita Selingkuh,Suami Kerja, Istri Selingkuh Sampai Hamil)

"Saat itu saya sering ribut dengan suami, karena saya tahu suami saya juga pernah melakukan hal yang sama; dan itu saya ketahui dari Hp-nya. Saya sering curhat dengan AS, yang tinggal bersebelahan. Karena sering curhat, hubungan kami semakin dekat, hingga kami menjalin asmara, mulai bulan Maret 2013 lalu," kata Mes.

Seminggu kemudian pada malam minggu, AS mengirim SMS kepada Mes menanyakan keberadaan suaminya. Lalu, Mes menjawab kalau suaminya sedang kerja sekuriti disalah satu bank di Tugumulyo. ‘’Saat itu AS datang ke rumah, kami ngobrol di ruang tamu sambil nonton Tv. Dua jam kemudian, AS mulai mencium pipi, lalu mengajak berhubungan badan. Saat itu saya menolak, namun karena terus dipaksa, apalagi kedua anak saya tidur, hingga kami lakukan di depan Tv,” jelasnya.

Setelah itu, mereka terus melakukannya hingga empat kali di kontrakan, namun saat suami Mes kerja. Kelima kalinya bulan Agustus lalu, disalah satu hotel di Kayuagung. ‘’Saat itu saya hendak ke Palembang. sampai di Kayuagung, ditelepon AS kalau ia menunggu di hotel. Disana, kami lakukan hubungan badan,” terangnya. Terakhir, tambah Mes, Kamis (17/10), mereka kembali melakukan hubungan intim di hotel, sebelum ditangkap polisi pukul 19.00 WIB. ”Saat Polisi datang, kami sudah melakukan hubungan badan. Saya selingkuh, karena sering ribut dengan suami di rumah,” tambahnya.

Sementara itu, setelah mendengar kabar perselingkuhan istrinya, siang kemarin, Wis (Suami Mes,red), mendatangi Unit PPA Satreskrim Polres OKI, guna memastika keberadaan istrinya. “Saat itu istri saya pamit mau ke Palembang dengan alasan mau urut. Saya tidak tahu dia tega melakukan ini, saya bingung harus bagaimana,” jelas Wis sedih.

Kapolres OKI AKBP Erwin Rachmat; melalui Kasat Reskrim AKP H Surachman SH mengatakan, pihaknya mengamankan pasangan selingkuh ini atas laporan dari suami pelaku. ‘’Keduanya ditangkap saat melakukan perzinahan di Hotel Cipta Kayuagung. Keduanya kita jerat pasal 284 KUHP tentang perzinahan,” katanya; didampingi Kanit PPA Ipda Rohimah.

Terpisah, bujuk rayu A Setiadi, berhasil merenggut keperawanan gadis belia berinisial Yan (18). Duda dua anak ini, mencabuli Yan, disalah satu penginapan di Jalan Letjend Harun Sohar, Km 10, kecamatan Sukarami. Karena perbuatannya, Setiadi asli Jawa Barat ini, diringkus Satreskrim Polresta Palembang, Jum’at (18/10) pagi, di kediamannya di Banyuasin.

Hubungan terlarang keduanya Sabtu (12/10), pukul 10.00 WIB. Mulanya tersangka bertemu korban saat kerja disalah satu rumah maka di BKB. Karena tersangka mengaku bujang, korban yang beralamat di Jalan KH Wahid Hasyim, Kelurahan 2 Ulu ini, mau menjadi asmara dengan tersangka. Korban termakan bujuk rayu, setelah tersangka merayunya, bahkan memberi Hp Mito dan uang Rp 200 ribu.

‘’Aku tidak tahu dia (korban,red) sama keluarganya sampai tahu kalau aku duda dan punya anak. Tadinya aku pikir, bohong sedikit tak apa, tak keluarganya tak terima, padahal aku mau tanggungjawab. Aku akui pacar aku itu perawan. Aku sudah dua tahun cerai, karena sudah tidak ada kecocokan lagi,” jelas buruh bangun tower ini kepada penyidik Satreskrim Polresta Palembang.

Kapolresta Palembang Kombes Pol Sabaruddin Ginting SIk MSi; melalui Kasat Reskrim Kompol Djoko Julianto SIk MH; didampingi Kanit PPA Ipda Imelda Rachmat, membenarkan penangkapan tersebut. “Tersangka dilaporkan melakukan tindakan asusila. Tadinya tersangka mengaku bujang, tetapi setelah dicek duda punya anak. Merasa dipermainkan, korban mengadu,” tegasnya. (cr04/adi)

Sumber:http://www.jpnn.com/read/2013/10/19/196490/Suami-Kerja,-Istri-Selingkuh-dengan-Tetangga-

Cerita Dewasa Terbaru - Orang Kucintai Bukan Suamiku

Cerita Dewasa Terbaru - Orang Kucintai Bukan Suamiku | Untuk memulai cerita ini, Panggil saja Kwa Tri. Ketika menikah sekitar satu tahun semuanya berjalan dengan baik-baik saja. Suamiku adalah pria tergolong orang baik, dan nyaris tanpa cela. Namun entah mengapa hatiku terasa hampa dan aku merasakan hambar. aku tidak menemukan sedikitpun percik-percik cinta sejak pernikahan yang selama setaahun kami tempuh. Aku mengakui bahwa aku menikah dengannya hanya karena ingin menyenangkan orang tua saja. Suamiku diperkenalkan oleh keluarga sebagai pria mapan yang ingin mencari pendamping hidup. Dan karena orangnya baik serta aku juga tidak ingin mengecewakan orang tua, Dan pada akhirnya aku menerima lamarannya. (Baca juga: Cerita Dewasa, Cerita Malam Pertama Pengantin )

Cerita Dewasa Terbaru - Orang Kucintai Bukan Suamiku


Didalam hubungan rumah tangga kami, kita sepakat memutuskan untuk sama-sama bekerja. bukan karna suamiku tak mampu mencukupi kebutuhan keluarga, tetapi semata-mata hanya ingin melanjutkan karierku dan ingin agar bisa tetap ceria seperti wanita-wanita lain yang bangga Akan prestasi kerjanya. Alhasil, aku memang hanya bisa bertemu dengan suamiku di rumah pada malam hari. Jam ngobrol kamipun singkat karena kami sama-sama lelah dengan pekerjaan masing - masing. Menjalani selama setahun pernikahan kami belum juga dikaruniai anak. Mungkin karena suamiku sendiri merasa belum siap. Apalagi usiaku masih lebih muda darinya. dan aku merasa masih sangat muda untuk mempunyai anak. Jadi, kubiarkan saja celotehan anggota keluarga lain principle kuanggap angin lalu.

Beberapa hari lalu aku menerima notif di Fb. Seorang pria yang mengirimiku ajakan pertemanan. Kubaca terlebih dahulu profilnya. Err... seorang pecinta going john fotografi. Karena merasa memiliki kegemaran yang sama, akhirnya kuijinkan ia menjadi teman Facebookku. Orangnya ramah, john sebut saja namanya Fariz. Seketika kami menjadi akrab apalagi schedule Fb kami isinya nyaris sama, lokasi-lokasi yang ingin kami kunjungi, serta foto-foto indah yang menggugah hati. Tak butuh waktu lama akhirnya kami saling bertukar nomor telepon. Berjanji untuk kopi darat di sebuah coffeehouse john bertukar informasi soal lokasi-lokasi yang menawarkan tantangan. Dan benar saja, ketertarikan kami dalam hal going membuat kami jatuh hati di pandangan pertama. Ia begitu bersemangat. Sama bersemangatnya denganku. Punya interest yang membuatku semakin ingin menempuh perjalanan masuk ke pelosok john sudut pantai. Dan dari kegemaran yang sama itulah kami jadi semakin dekat.

14 bulan aku john Fariz saling dekat. Kedekatan itu semakin membuat kami ingin tak berjarak. Dan itulah yang membuatku gundah setiap kali ia menantang untuk pergi ke tempat yang kami impikan. Uang sudah ada. Pilihan kendaraan hingga tempat tinggal di sana nanti sudah ada. Yang penting kami hanya harus menentukan kapan bisa berangkat john meraih satu for every satu impian yang kami gantung di wall Fb itu.

"Suamiku bagaimana? Nanti dia tidak akan mengijinkan aku pergi sendiri tanpanya, " kataku bersandar di bahunya malam itu.

"Ya kamu bisa bilang ada tugas di luar kota kan? " kata Fariz enteng.

Aku terdiam. Ada yang salah di sini. Iya, di sini. Pembicaraanku dengan Fariz, bagaimana aku bersandar john manja di bahunya. Semua ini salah. Tetapi entah mengapa aku justru semakin memeluk erat dirinya. Dan berjanji untuk mencari cara agar bisa pergi dengannya ke tempat yang kami dambakan. Malam itu kubuat dia tenang john tidak emosi. Kuberi dia harapan yang entah bisa kupenuhi atau tidak.

"Bu, hari ini boleh ya aku menginap di rumah ibu, " kataku di telepon pagi itu. Ibu serta merta bertanya, bagaimana dengan suamiku bila mendadak aku tidur di rumah ibu. Nyata saja ibu langsung curiga john bertanya, "memangnya ada apa kamu kok ingin pulang ke rumah. Kan kasihan si Stroller ditinggal sendirian. Dia tidak akan marah? " sambung ibu. "Tidaklah bu, namanya juga anak kangen sama ibunya. Nanti aku jelasin deh sama mas Stroller. " Akupun langsung pamit berangkat ke tempat kerja agar segera bisa pulang berbincang dengan ibu di rumah.

Kuawali pertemuanku dengan ibu, memeluknya erat john tak kulepaskan. Ibu yang tahu tabiatku kemudian menggandeng tanganku masuk ke dalam rumah john duduk di furniture. Sudah tersaji secangkir orange teas hangat lengkap dengan softcake kesukaanku. My oh my... ibu memang paling mengerti diriku. Segera saja setelah semua hidangan itu masuk memenuhi rongga perut, kuceritakan semua uneg-uneg di kepalaku. Ibu tidak marah. Ibu juga tidak gusar. Ia kemudian mengelus kepalaku john menceritakan sebuah hal yang membuatku terkejut.

Ibu ternyata juga punya rahasia. Ceritanya kurang lebih sama denganku. Punya kisah cinta yang tak pernah bisa dilanjutkan karena komitmennya dengan ayah. Ibu waktu itu sudah hampir nekat. Tetapi karena beliau teguh memegang komitmen, beliau berlutut memohon maaf pada ayah. Beliau juga mengaku telah bersalah sudah mengikuti keinginan sesaat saja. Komitmen yang seharusnya dipegang itu nyaris saja dipatahkan. Ayahku orang yang bijaksana, sekalipun mungkin saat itu tak bergelimang harta. Dengan tenang memeluk ibu john merangkul kembali ke pelukannya. Aku terdiam john oxygen mata membasahi pipiku. Astaga, apa yang telah kulakukan selama ini. Apa yang telah kulakukan sampai hendak mengkhianati kepercayaan suamiku? Tetapi, bagaimana dengan Fariz? Bagaimana dengan cintaku kepadanya?

"Apa yang harus kulakukan sekarang bu? "

"Tanyakan pada hatimu nak. Kamu tahu kok apa yang harus kamu lakukan. Kamu hanya butuh keyakinan bulat untuk melakukannya... " jawaban ibu membuatku tenang namun juga membuatku berpikir.

Suara hati sebelah mana yang harus kuikuti kali ini? Memilih tetap hidup dengan mas Stroller namun merasa hampa, atau mengikuti Fariz john menggapai semua impianku?

Pembaca yang bijaksana, tolong bantu aku memberikan saran apa yang harus aku lakukan saat ini. Jujur saja aku bingung. Aku tidak mencintai suamiku, tetapi aku mencintai orang lain. Apakah aku harus bertahan di pernikahan ini atau mengejar cintaku? (Baca juga: Cerita Cinta Terlarang, Aku Mencintai Suami Sahabatku )


(vem/bee/http://www.vemale.com)

Cerita Cinta Terlarang, Aku Mencintai Suami Sahabatku

Kali ini Cerita Cinta Terlarang, Aku Mencintai Suami Sahabatku | Berawal Cerita cinta terlarang ini dimulai saat aku baru saja lulus kuliah. Aku punya sahabat yang baik, kami seumuran, sebut saja namanya vera. Sahabatku sudah menikah saat usianya 25 tahun, menikah muda memang jadi cita-citanya. Suami Vera adalah seorang akuntan di salah satu bank swasta yang cukup besar di Indonesia, usianya 30 tahun, mas Mas deden namanya, sebut saja begitu.

Cerita Cinta Terlarang
ilustrasi

Tidak banyak yang aku tahu tentang mas Deden, aku sebatas kenal saja dan tidak terlalu akrab. Hingga aku lulus kuliah dan mulai melamar pekerjaan di sana-sini. Keberuntungan berpihak padaku, bank swasta tempat mas deden bekerja membuka lowongan, vera menyarankan agar aku mencoba di sana, siapa tahu jalanku lebih mudah karena kenal dengan mas deden. Aku coba saja memasukkan lamaran itu. Setelah berbagai tes yang kujalani, aku diterima bekerja di sana.

Dari situ, dimulailah perasaan aneh dalam hatiku. Aku satu kantor dengan mas Deden, hanya berpisah ruangan saja. Awalnya aku sering menanyakan kabar Vera, tetapi lama-lama aku menyadari bahwa pesona mas Deden seolah menyihirku. Aku jadi percaya dengan istilah witing tresno jalaran soko kulino, cinta itu datang karena terbiasa. Setiap hari bertemu mas Deden, hampir setiap hari makan siang dengannya, mendengar suaranya dan semua hal tentangnya membuat jantungku berdebar tidak karuan.

Cinta tidak pernah memilih pada siapa dia akan jatuh, akupun tidak pernah memilih akan jatuh cinta kepada siapa. Aku tahu, aku bisa saja mundur karena mas deden adalah suami orang, suami sahabatku sendiri. Aku bisa saja mengubur rapat perasaanku hingga tidak ada orang yang tahu, tapi aku menikmati perasaan ini, bahkan aku ingin lebih. Aku ingin mas Deden menjadi milikku. Ya, saat itu, cinta membutakan hatiku.

Dari obrolan ringan saat makan siang, aku mulai memberanikan diri merayu mas Deden. Aku melakukannya dengan halus, aku sering melontarkan pujian dan membuatnya tersenyum bangga. Aku juga tidak sungkan mengajaknya makan malam. Aku pikir, jika dia menerima ajakanku tanpa Mita, berarti dia ada rasa denganku. Entah cinta atau nafsu, aku tidak peduli, yang penting mas Deden memberi sinyal bahwa dia rela meninggalkan Vera demi aku. Dan itulah yang terjadi, mas Deden sering menghabiskan makan malam bersamaku ketimbang di rumah bersama istrinya. Kami melakukannya diam-diam, karena tanpa disadari, kami sudah masuk dalam tahap.. perselingkuhan.

Aku bahagia ketika itu, sangat bahagia, seperti orang jatuh cinta pada umumnya. Ingin sekali aku berteriak pada dunia bahwa aku mencintai mas Deden, sayangnya tidak bisa, karena sebuah perselingkuhan tidak dapat diumumkan pada dunia. Aku menutup mataku dari Vera, aku cukup pintar bersandiwara di depannya, seolah aku dan mas Deden tidak ada apa-apa. Padahal, beberapa jam yang lalu, mas Deden mencium pipiku dan mengatakan aku lebih cantik dibanding istrinya.

Tapi.. sepandai-pandainya kami menyimpan rapat cinta terlarang hingga hitungan bulan, orang-orang mulai mencium perselingkuhan yang kami lakukan. Dimulai dari kantor, rekan kerjaku mulai bisik-bisik mengenai gosip kedekatanku dengan mas Deden. Ingin sekali aku menepis semua itu, tetapi apa yang mereka katakan benar. Serapat apapun aku menyangkal, aroma bangkai tidak bisa ditutupi dengan wangi bunga sebanyak apapun. Sampai akhirnya, aku dipanggil oleh atasanku dan pihak HRD.

Apa yang disampaikan atasanku cukup mengejutkan, ternyata desas-desus perselingkuhanku bagai bom waktu. Dan pada saat itu, meledaklah apa yang aku takutkan. Atasanku mengatakan bahwa dia menerima laporan tentang hubungan lebih antara aku dan mas Deden. Mau tidak mau, desas-desus itu membuat suasana kantor tidak nyaman, sehingga aku dipanggil . Aku memang tidak sampai dipecat, hanya diberi surat peringatan. Sedikit lega, tetapi kejadian setelah itu lebih menyakitkan.

Entah bagaimana ceritanya , Mita pada akhirnya mencium perselingkuhan yang dilakukan suaminya. Dia dan mas Deden bertengkar hebat. Di saat yang sama, Vera sedang mengandung lima bulan. Semakin panaslah situasi yang aku alami, semua teman-teman sekolah menjauhkanku, tidak ada rekan kantor yang mau bicara denganku, bahkan mereka cenderung memusuhiku. Pernah suatu hari aku menemukan wallpaper komputerku diganti entah oleh siapa, dengan tulisan "WANITA MURAHAN PERUSAK RUMAH TANGGA".

Aku hanya bisa menangis saat itu, bahkan keluargaku sudah tahu masalah ini. Rasanya dunia runtuh, tapi aku tahu ini salahku, mengapa aku tidka mengubur saja perasaanku sejak awal. Aku yang mulai bermain api, dan seperti inilah rasanya terbakar. Terbakar hingga tulangku terasa remuk dan tidak ada yang tersisa dari diriku. Tidak usah bertanya tentang harga diri, karena sejak aku memutuskan untuk memulai cinta terlarang dengan mas Deden, aku sudah melupakan apa itu harga diri.

Dengan keberanian yang tersisa, aku memutuskan untuk mengundurkan diri dari kantor. Aku meminta maaf pada Mita melalui sebuah surat, aku tahu dia tidak akan mau bicara denganku melalui telepon atau bertemu langsung. Entah surat itu dibaca atau tidak, aku tidak tahu. Sedalam apapun penyesalanku, itu tidak akan menghapus luka yang sudah aku tinggalkan di hati sahabatku sendiri.

Hatiku juga terluka, walaupun aku memang pantas mendapatkannya. Aku memutuskan untuk pindah ke kota lain untuk menenangkan diri dan mencari pekerjaan baru. Bukan hal mudah memulai hidup setelah keluar dari sebuah perselingkuhan, bahkan ibuku sendiri mengatakan dia sangat malu dengan apa yang sudah aku lakukan. Dari semua hal menyakitkan, kata-kata ibu yang paling menyadarkan bahwa apa yang aku lakukan sangat salah. Semoga ibu mau memaafkanku, akupun sudah memohon ampun padanya.

Tahun demi tahun berlalu, kabar terakhir yang kudengar, Vera dan mas Deden tidak sampai bercerai karena tindakanku. Mereka sudah punya dua anak dan menjalani kehidupan yang lebih baik. Aku bersyukur kehidupan mereka masih utuh setelah aku menjadi duri dalam kehidupan mereka.

Saat ini.. aku juga sedang merencanakan pernikahan. Tidak mudah mendapatkan pria yang mau berhubungan serius denganku setelah tahu bagaimana masa laluku. Bahkan di saat aku sudah berjanji tidak akan melakukan perselingkuhan lagi, banyak pria yang mundur dari hidupku. Aku bersyukur masih ada pria yang mau menerimaku, karena aku sudah sampai di titik pasrah. Jika itu adalah hukuman Tuhan, maka aku bersedia menerimanya.

Biarlah kehidupan di masa laluku menjadi sebuah bekas luka. Aku harap, tidak ada lagi wanita sepertiku yang buta karena cinta dan menjadi duri bagi rumah tangga orang lain.

Cerita Misteri, Demi Anak Kawin dengan Genderuwo

Cerita Misteri, Demi Anak Kawin dengan Genderuwo - Kisah misteri ini  menceritakan perjuangan ibu terhadap anaknya yang rela kawin dengan Genderowo. Nah bagaimana cerita misteri ini selanjutnya?, silakan baca cerita nya di bawah ini;

Cerita Misteri, Demi Anak Kawin dengan Genderuwo

Kasih anak sepanjang galah, kasih ibu sepanjang jalan! Pepatah ini kiranya cukup pas untuk menggambarkan betapa kerasnya perjuangan Retno Kumala (46), si pemilik kisah Catatan Hitam kali ini. Demi masa depan kedua anaknya, ia nekad memilih jalan hidup yang mungkin sangat sulit dijelaskan dengan nalar. Ia rela kawin dengan genderuwo. Ini ia lakukan bukan semata-mata karena ia mendambakan hidup bahagia dengan limpahan harta dari suaminya yang berasal dari dunia gaib tersebut. Namun, sekali lagi, ia melakukannya demi masa depan kedua anaknya yang telah lama ditinggal pergi oleh ayahnya.

Tapi, bagaimana kenyataan selanjutnya yang harus ia hadapi? Kepada Pengasuh rubrik kesayangan ini Retno Kumala mengisahkan Catatan Hitam hidupnya itu secara lengkap. Selamat mengikuti…!

Kehidupan rumah tanggaku pada awalnya sangat bahagia. Suamiku, Warijo, seorang pria yang sangat bertanggungjawab. Ia juga ayah yang baik dan sangat menyayangi ketiga anaknya.

Suatu saat kami harus pindah dari Surabaya ke Palembang. Maklum saja, ketika itu Mas Warijo dimutasi ke kantor cabang perusahaan tempatnya bekerja dengan posisi dan jabatan, juga gaji yang tentu saja jauh lebih baik. Semula kami berharap akan mendapatkan kehidupan yang lebih bahagia lagi di tempat baru ini, namun justeru di Kota Empek Empek inilah kepahitan itu berawal.

Ya, tragedi itu bermula dari vonis kanker otak terhadap anak ketiga kami Bambang Prihandoko, yang ketika itu baru berumur 3,5 tahun. Kenyataan ini sungguh memukul batinku, juga batin suamiku. Sejak si bungsu divonis mengidap kanker otak, kulihat Mas Warijo sering melamun seorang diri. Memang, dibanding kedua anaknya yang lain, Mas Warijo jauh lebih menyayangi si bungsu, sebab sejak bayi merah anak ini memang sering sakit-sakitan sehingga membutuhkan perhatian ekstra dari kami. Mungkin karena itulah tumbuh kasih sayang yang sangat besar dari kami berdua, terutama Mas Warijo yang pernah menyebut Bambang sebagai “anak yang akan memiliki banyak keajaiban,” sebab ketika aku mengandungnya Mas Warijo mengaku sering bermimpi ditemui seorang kakek bersorban putih mirip sosok wali, yang menitipkan anak padanya. Namun, mimpi hanyalah mimpi. Kenyataan tetap berbicara lain.

Meski biaya pengobatan si kecil ditanggung oleh Asuransi Kesehatan (ASKES) dari perusahaan tempat Mas Warijo bekerja, namun karena penyakit yang diderita oleh Bambang relatif langka dan sulit disembuhkan, maka usaha kami membawanya berobat ke berbagai rumah sakit ternama di Kota Palembang sepertinya hanya sia-sia saja. Bila sedang kumat si kecil Bambang sering jatuh pingsan, dan kami tidak bisa berbuat apa-apa, kecuali hanya membawanya ke rumah sakit untuk sekedar mendapatkan penangangan gawat darurat.

Kami hampir putus asa menghadapi keadaan si bungsu. Puncaknya, pada musim libur hari raya Idul Fitri di tahun 2005 silam, kami sekeluarga memutuskan mudik ke kampung halamanku di Wonogiri, Jawa Timur. Disamping ingin berlebaran bersama keluarga, rencananya kesempatan ini juga akan kami gunakan untuk mencari cara alternatif guna mengobati penyakit Bambang.

Manusia hanya bisa berencana, sedang Tuhan juga yang menentukan. Itulah yang terjadi. Seminggu setelah tinggal di rumah orang tuaku untuk menikmati liburan, dan sebelum sempat kami membawa Bambang berobat secara alternatif, ternyata Tuhan telah memanggilnya lebih dulu. Bambang menghembuskan nafas terakhirnya dalam gendongan ayahnya.

Kepahitan ini terjadi hanya 3 hari setelah hari raya Idul Fitri. Betapa berdukanya kami sekeluarga karena kepergian Bambang jatuh pada hari yang semestinya penuh dengan kabahagiaan. Apalagi malam harinya Bambang masih sehat dan bermain-main dengan kami. Baru menjelang subuh ia pingsan setelah lebih dulu kejang karena menahan sakit pada kepalanya, sampai akhirnya ia tak kuat lagi melawan rasa sakit itu.

Kepergian si bungsu sungguh merupakan kehilangan yang teramat besar bagi kami. Sebagai ibu yang merawatnya sejak masih dalam kandungan, sudah barang tentu sulit bagiku untuk mengikhlaskan kepergiannya. Mas Warijo pun sepertinya merasakan hal yang sama. Namun sebagai lelaki ia sudah pasti jauh lebih kuat jika dibandingkan denganku. Buktinya, walau masih dalam kedukaan, karena masa liburan yang sudah habis, maka itu setelah selamatan tujuh hari kepergian Bambang, Mas Warijo kembali ke Palembang untuk melakukan rutinitasnya sebagai seorang karyawan sebuah perusahaan swasta. Sementara itu aku sendiri lebih memilih untuk tetap tinggal di rumah orang tuaku. Demikian pula dengan kedua anakku yang ketika itu baru duduk di kelas satu dan dua SMP. Mereka tetap tinggal di Wonogiri, bahkan karena kedekatan dengan kakek dan neneknya kedua anakku ini memilih pindah sekolah.

Sejak kepergian si bungsu, hari-hari yang kulalui terasa sangat hampa. Berat pula bagiku untuk kembali ke Palembang mengingat kedua putra dan putriku juga enggan untuk menyusul ayahnya pulang ke sana. Kerana keadaan ini pada akhirnya aku pun lebih memilih tinggal di Wonogiri. Suamiku cukup mengerti dengan pilihanku ini. Ia tahu pasti kalau kondisi jiwaku masih sangat labil.

Lima bulan berlalu sejak kematian si bungsu, Mas Warijo masih rutin mengirimi kami uang untuk biaya hidup setiap bulannya. Di bulan ke 6 sesuatu yang tak pernah kuduga sebelumnya terjadilah. Kiriman uang dari Mas Warijo tak kunjung tiba sesuai jadwal biasanya. Mendapati kenyataan ini, kucoba menghungunginya lewat ponsel miliknya, tapi ternyata mailboks. Ketika kukontak lewat telepon kantor, pihak resepsionis malah mengatakan kalau Mas Warijo sudah mengundurkan diri sejak sebulan lalu.

Berita ini benar-benar membuatku pusing tujuh keliling. Mengapa Mas Warijo mengundurkan diri dari pekerjaan dengan tanpa terlebih dahulu meminta pendapatku, atau setidaknya memberitahuku? Apa yang telah terjadi dengannya? Mengapa ia begitu berani mengambil keputusan yang sedemikian gegabah? Apakah ia sudah mendapatkan pekerjaan lain yang jauh lebih menjanjikan?

Setumpuk pertanyaan itu tak pernah kudapatkan jawabannya, sebab sejak kuterima berita itu Mas Warijo seolah telah menghilang dari jagat raya ini. Tak pernah secuilpun kudengar kabar tentang dirinya. Berulang kali kuhubungi nomor ponselnya, namun yang kudengar hanya suara operator yang mengatakan bahwa nomor tersebut tak dapat dihubungi.

Betapa kecewa hatiku, sebab Mas Warijo pun sama sekali tak pernah mengontakku walau hanya sekejap saja.

Kemana perginya Mas Warijo? Tak ada seorang pun yang bisa menjawabnya. Ia telah pergi tanpa pesan. Meninggalkanku dengan dua orang anak yang masih membutuhkan biaya hidup yang sangat besar, terutama untuk pendidikannya.

Di tengah keputusasaan aku bertemu dengan sahabatku semasa SMA dulu. Sebut saja namanya Yulianah. Waktu itu aku sangat surpraise melihat keadaan Yulianah yang sepertinya sudah jadi orang sukses. Ia bisa nyetir sendiri mobilnya yang bagus dan sangat mewah menurutku. Tak hanya itu, ia juga sudah menyandang gelar sebagai seorang Hajjah, dan ia nampak cantik sekali dengan balutan busana muslimah.

Bagaimana ceritanya sampai kehidupan Yulianah bisa berubah dengan sedemikian drastis? Padahal, aku tahu persis bagaimana asal-usul sahabatku ini. Ia lahir dari keluarga petani yang sangat miskin. Bahkan sewaktu sekolah dulu ia sering menunggak SPP, dan kalau jajan di kantin sering kali aku yang mentraktirnya.

Melihat Yulianah yang sudah hidup senang, terus terang saja aku merasa sangat iri padanya. Sahabatku ini seolah-olah bisa membaca perasaanku. Buktinya, seminggu setelah bertemu dengannya, ia mengundangku datang ke rumahnya.

Ketika aku sampai di rumahnya, kekagumanku padanya semakin besar saja. Bagaimana tidak? Kulihat rumah Yulianah yang megah dan cukup mewah menurut ukuranku.

“Kemana suamimu, Yul?” tanyaku ketika itu saat melihat suasana rumah yang sepi.

Yuliana tersenyum sambil menyuguhkan cemilan di hadapanku. “Aku sudah 5 tahun menjanda, Ret!” katanya.

Mendengar jawabannya, aku merasa sedikit tak enak hati. Namun, Yulianah sepertinya tidak merisaukan pertanyaanku barusan. Nyatanya ia segera menyambung penjelasannya.

“Suamiku selingkuh, jadi kupikir mending bercerai saja. Lagi pula, sekarang ini keadaanku sudah cukup mapan. Karena itu meski mantan suamiku sering meminta ingin kembali, tapi dengan tegas selalu kutolak. Apalagi kedua anakku juga sudah besar. Mereka tidak pernah menanyakan Bapaknya. Ya, beginilah kehidupanku, dan aku merasa cukup bahagia meski tanpa suami. Oya, bagaimana keadaanmu rumah tanggamu, Retno?”

Karena ditodong pertanyaan seperti itu, akhirnya tanpa tedeng aling-aling kuceritakan bagaimana porak-porandanya keluargaku. Sebagai sahabat, sepertinya Yulianah sangat tersentuh mendengar ceritaku.

Ia berkata setelah menyimak ceritaku, “Aku ini tetap sahabatmu, Retno. Karena itu aku juga ingin melihat hidupmu bahagia. Masalahnya, apakah kau mau melakukan solusi yang akan kuberikan, dan apakah kau akan mempercayainya?”

“Seperti apa solusi yang kau tawarkan itu, Yul?” aku balik bertanya.

“Kau harus kawin dengan genderuwo!”

Betapa terkejutnya aku mendengar jawaban dari mulut mungil sahabatku ini. Bagaimana mungkin Yulianah yang sudah menyandang titel sebagai seorang Hajjah itu sampai tega hati menawarkan solusi sesat itu padaku?

Seolah bisa membaca keterkejutanku, Yulianah buru-buru menyambung ucapannya sambil tersenyum, “Kau jangan buru-buru berpikiran negatif! Kau pasti menyangka ini semacam pesugihan bukan? Sama sekali tidak, Retno! Menurutku ini halal. Kau akan dinikahkan dengan makhluk itu secara Islam. Selama kau menjadi isterinya, genderuwo itu akan menafkahimu secara lahir dan batin. Bila kau sudah merasa punya cukup modal, kau bisa bercerai dengannya. Dan yang paling penting, ritual ini tidak ada tumbal macam-macam. Asal kau tahu saja, aku bisa seperti ini juga kerana melakukan ritual itu. Setahun lalu aku minta cerai sebab aku sudah merasa punya cukup modal untuk berusaha sendiri. Genderuwo itu bersedia menceraikanku, dan sekarang hidupku tenang sebab aku juga bisa menjalankan ibadah.”

Setelah mendengar penjelasan Yulianah seperti itu, akupun mulai tertarik untuk mengikuti jejaknya. Terlebih lagi kehidupan saat itu memang sangat susah. Bapakku yang selama ini menjadi tulang punggung keluarga sudah berhenti bekerja\ karena penyakit diabetes yang merongrong tubuhnya. Belum lagi aku juga harus memikirkan biaya sekolah dan masa depan kedua anakku. Walau bagaimana pun mereka harus terus sekolah dan kuliah sampai ke perguruan tinggi.

Dengan kedua alasan tersebut akhirnya aku meminta Yulianah untuk mengantarkanku ke rumah “orang pintar” yang katanya sudah biasa memandu ritual kawin dengan genderuwo itu.

Singkat cerita, Yulianah mempertemukanku dengan Ki Badrowi, sebetulah begitu, paranormal yang biasa mengawinkan manusia dengan genderuwo. Setelah mendengarkan penjelasan tentang keinginanku yang disampaikan oleh Yulianah, Ki Badrowi mengaku bersedia membantu. Namun aku diminta untuk mempersiapkan semua kelengkapannya, seperti Apel Jin dan berbagai sarana lain untuk selamatan ritual perkawinan itu nantinya. Yulianah bersedia membantuku menyaiaokan semua keperluan ini.

Benar juga kata Yulianah. Ritual perkawinan itu memang seperti halnya prosesi perkawinan dalam aturan hukum Islam. Artinya, ada saksi, penghulu, wali, pengantin, dan juga ijab kabul, bahkan juga mas kawin berupa cincin emas seberat 1 gram. Untuk wali langsung diwakilkan kepada Ki Badrowi, sebab ayahku memang tidak mungkin bisa dihadirkan. Jadi, dalam prosesi pernikahan itu Ki Badrowi bertindak sebagai wali sekaligus penghulunya.

Karena mempelai lelaki tak bisa dilihat oleh mataku, maka proses ijab kabul pun sangat janggal menurutku. Sama sekali tidak ada ucapan akad nikah, meski kemudian wali dan saksi langsung mengesahkannya.

Yang juga terasa aneh, setelah prosesi pernikahan selesai, Yulianah berbisik di telingaku, “Suamimu itu tampan sekali, Retno. Kau beruntung mendapatkannya!”

Tampan? Bagaimana mungkin Yulianah mengatakan ini padaku, padahal aku sama sekali tidak melihat keberadaan suamiku itu. Apakah memang Yulianah bisa melihat perwujudannya sehingga ia berkata demikian?

Aku tak tahu pasti. Yang jelas, aku meyakini kalau Yulianah hanya membohongiku. Buktinya, aku mengalami ketakutan yang teramat sangat ketika di malam Jum’at Kliwon itu suamiku gaibku datang dan ingin menjalankan kewajibannya di malam pertama. Memang, sesuai dengan pesan Ki Badrowi, malam pertamaku dengan suamiku yang genderuwo itu akan dimulai persis pada malam Jum’at Kliwon. Dan, menurut paranormal itu, setelah menjalankan kewajibannya di malam pertama, maka suamiku itu akan memberikan nafkah materinya berupa tumpukan uang dalam jumlah yang lebih dari mencukupi.

Persis di malam Jum’at itu kebetulan di kampung tempatku tinggal sedang ada orang hajatan dengan hiburan musik dangdut. Kedua anakku sejak sore sudah minta ditemani nonton. Karena ada niatan khusus, sudah tentu aku menyuruh mereka pergi nonton sendiri-sendiri. Yang tinggal di rumah ayahku yang terbaring sakit dan ibu yang selalu setia menemaninya.

Menjelang pukul 12 malam kedua anakku pulang, dan mereka tidur di kamar depan. Aku sendiri masih menunggu apa yang akan terjadi. Pintu kamar kukunci rapat-rapat, meski udara malam itu terasa sangat panas dan gerah.

Sesuai dengan pesan Ki Badrowi aku sudah berdandan cantik dengan pakaian yang diaromai oleh minyak khusus pemberian dukun itu, yang baunya cukup menyengat. Aku tak ubahnya seperti pengantin perempuan yang sedang menunggu kehadiran sang pengantin pria untuk menikmati bulan madu.

Menjelang pukul satu dinihari masih tetap tidak terjadi apa-apa. Akupun mulai lelah menunggu. Sambil menahan kantuk kurebahkan tubuhku di atas ranjang. Ketika rasa kantuk sudah mulai menggayuti pelupuk mataku, antara sadar dan tidak aku dikejutkan oleh sesuatu yang terjadi di dalam kamarku.

Aneh sekali, sosok bayangan hitam sepertinya tiba-tiba muncul dari balik dinding. Beberapa saat kemudian bayangan itu semakin mempertegas wujudnya. Ya, seorang lelaki tinggi besar, berbadan hitam dan licin berkilat. Dan yang sungguh aneh, dia sama sekali tidak mengenakan pakaian walau sehelai benang pun.

Siapakah lelaki tinggi besar ini? Apakah dia genderuwo yang telah sah menjadi suamiku? Mengapa sosoknya sedemikian menyeramkan? Padahal, Yulianah bilang suamiku ini sangat tampan. Apakah Yulianah benar-benar sudah membohongiku?

Berbagai pertanyaan itu mendera batinku. Kulihat lelaki bugil itu berdiri sambil memandangi tubuhku. Kemudian pelan-pelan ia menunduk dan tangannya menyentuh pipiku. Aku bergidik dan berusaha berontak, namun anehnya seketika itu tubuhku berubah sangat kaku seperti terpasung oleh suatu kekuatan gaib.

Dengan sangat ketakutan aku hanya bisa pasrah menghadapi sentuhan makhluk itu. Setelah ia menyentuh pipiku, lalu ia mengendus aroma rambutku yang tergerai, lalu hidung dan bibirnya menjelar di permukaan pipi, hidung, bibir dan daguku.

Sejekap kemudian, lelaki menyeramkan itu seperti kalap. Tangannya yang kekar melingkar di sekujur tubuhku, hingga membuat nafasku semakin sesak. Bibirnya melumat bibirku, dan sepasang kakinya yang licin mengkilat itu mengapit kedua belah kakiku dan berusaha mengangkangkannya.

“Tolooong…!!” Aku ingin berteriak sekeras-kerasnya. Namun celakanya mulutku bagai tersumbat. Teriakanku hanya menggema di dalam rongga dadaku.

Tangan pria aneh itu semakin liar menggerayanghi tubuhku, sebelum akhirnya membuka bajuku dan melepaskan kain yang kupakai. Desah nafasnya yang memburu bagaikan sebuah kekuatan hipnotis yang membuatku hampir saja hilang kesadaran.

Tetapi, Tuhan menyayangiku. Dalam keadaan yang sangat kritis itu tiba-tiba saja mulutku berucap dengan lantang, “Astagfirullah…Allahu Akbar…Laa Khaula Walaa Kuwwata Illah Billah…!!”

Ya, sekali ini suara itu benar-benar keluar dari mulutku. Dan yang terjadi di hadapanku sungguh sebuah kenyataan yang sulit dimengerti.

Mendadak saja lelaki telanjang itu terpental dari atas tubuhku, sambil mengerang keras seperti seekor anjing yang terluka. Bersamaan dengan itu tubuhku yang semula kaku dapat digerakkan kembali. Spontan aku melompat dari tempat tidur sambil menjerit-jerit memuji kebesaran Allah.

“Laa Ilaaha Illallah…Allahu Akbar…Subhanallah…!”

Pujian-pujian itu keluar begitu saja dari mulutku, dengan suara yang lantang. Sama seperti kejadian semula, sosok makhluk itu mengubah wujudnya menjadi bayangan hitam lalu hilang seolah masuk ke dalam dinding.

Tak lama kemudian kedua anakku menggedor-gedor pintu sambil memanggil-manggil “mama”. Ketika pintu kubuka mereka langsung berhamburan memelukku dan langsung bertangisan.

“Apa yang terjadi, Ma?” tanya Angga, anak sulungku.

Aku hanya menggeleng-geleng sambil membiarkan air mataku mengalir deras membasahi sekujur wajahku. Sungguh aku tak kuasa menjelaskan semua ini kepada kedua anakku. Aku tak ingin melukai perasaan mereka. Aku tak ingin mereka menudingku telah melakukan kesesatan hanya karena tak tahan menanggung kesusahan hidup….

Siang setelah malamnya mengalami kejadian aneh tersebut, Yulianah datang menemuiku dan mengatakan kalau aku telah gagal dalam melakukan ritual.

“Biarlah kujalani kehidupan seperti ini, Yul! Aku tak ingin lagi melakukan ritual kawin dengan genderuwo itu,” kataku setelah mendengar penjelasan Yulianah.

Meski mengaku kecewa, namun Yulianah cukup mengerti dengan perasaanku. Sebagai sahabat, ia juga meminta agar aku tidak sungkan-sungkan meminta bantuan padanya bila aku memerlukannya. Namun sejujurnya, aku tak pernah berani meminjam uang kepada sahabatku ini walau dalam keadaan sesulit apapun. Ini semata-mata kulakukan karena aku takut sesuatu akan terjadi terhadap diriku.

Ketika kuputuskan mencurahkan kisah ini kepada Bung Prayoga Gemilang, tak terasa sudah hampir setengah tahun peristiwa itu berlalu. Walau begitu, aku masih mengalami perasaan traumatik, sebab bayangan lelaki alam gaib itu masih sering menghantuiku. Ia sering datang dalam mimpiku dan menagih malam pertamanya padaku.

Kenyataan tersebut sejujurnya membuat hidupku sangat tercekam. Karena itulah kumohon kepada Bung Prayoga agar memberikan doa atau amalan untuk menghilangkan keanehan ini. Dan aku juga ingin agar diberi kemudahan dalam mencari rezeki, sebab kini aku menjalankan usaha mengkreditkan barang kebutuhan rumah kepada para konsumen. Aku juga ingin Bung Prayoga menerawang jejak keberadaan suamiku. Semoga Bung Prayoga dapat memberikan solusi yang terbaik bagiku….

Tanggapan:

AMALAN DOA MAHA REZEKI

Pengalaman hidup Mbak merupakan pelajaran yang sangat berarti. Karenanya jangan pernah meningalkan untuk meminta perlindungan kepada Allah agar tidak tergelincir dan terhindar dari bujukan setan.

Ada beberapa kiat yang dapat kita lakukan agar usaha kita selalu lancar, antara lain: Memperbanyak membaca istighfar, rajin bersedekah. Memperbanyak jalinan silaturahmi. Isthiqomah melaksanakan solat dhuha. Tawakal dari segala urusan, dan senantiasa meningkatkan kualitas takwa serta selalu berdoa.

Nah, pada kesempatan yang berbahagia ini saat akan ijazahkan khusus buat Mbak sebuah amalan yang disebut dalam Ilmu Hikmah sebagai Doa Maha Rezeki. Doa ini telah dibuktikan dan diamalkan oleh para auliya dan sholihin terdahulu dalam rangka untuk menarik rezki yang banyak lagi halal (tentunya dibarengi dengan usaha lahiriyah), serta dijauhkan dari segala macam bentuk kemiskinan dan kepapaan.

Cara mengamalkannya:

1. Malam hari setelah shalat Isya’ atau lebih baik lagi pada tengah malam, lakukanlah salat hajat 2 rakaat atau 4 rakaat.

2. Bacalah salawat nabi ini sebanyak 1000x: ASSHOLATU WASSALAMU ‘ALAIKA WA AALIKA YA SAYIDI,
YA ROSULALLAH, AGITSNI SARI’AN BI’IZZATILLAH.
(Artinya: Rahmat serta keselamatan semoga tetap uhtukmu dan keluargamu, wahai junjungan kami, wahai utusan Allah, tolonglah aku segera dengan kemuliaan Allah).

3. Setelah itu bacalah doa ini dengan penuh kekhusukan sebanyak 7 kali atau lebih (Sebaiknya hitungan ganjil, karena Allah menyukai yang ganjil): BISMILLAAHIRROHMAANIRROHIIM. ALLAAHUMMA ROBBANAA ANZIL ‘ALAINA MAA IDATAM MINAS SAMAAI TAKUUNA ‘IIDAN LI-AWWLAINAA WA AAKHIRINAA WA AAYATAN MINKA WARZUQNAA WA ANTA KHOIRUR ROOZIQIIN, ALLOOHUMMA IN KAANA
RIZQUNAA FIS SAMAA-I FA ANZILHU WA IN KAANA FIL MAAI WAL BAHRI FA ATHLFHU WA IN KAANA RIZQUNAA BA’IIDAN FAQORRIBHU WA INKAANA RIZQUNAA QOLIILAN FA AKTSIRHU WA IN KAANA RIZQUNAA
‘AASIRON FAYASSIRHU LANAA WALTANQULNAA ILAIHI HAITSU MAA KAANA BIFADHLIKA WUJUUDIKA WA-KAROMIKA BIROHMATIKA YAA ARHAMARROOHIMIIN.

(Artinya: “Ya, Tuhan kami, turunkanlah atas kami makanan dari langit di mana (makanan itu) menjadi hari raya bagi orang-orangyang mendahului dan mengakhiri kami, serta menjadi bukti dari-Mu. Engkau adalah sebaik-baik Dzat yang memberi rezki. Ya, Allah, apabila rezki kami berada di atas langit maka turunkanlah ia untukkami; dan apabila berada diperut bumi maka keluarkanlah ia untuk kami; dan apabila berada di dalam air atau di dasar lautan maka munculkan-lah ia untuk kami; dan apabila rezki kami itu jauh, maka dekatkanlah; apabila rezki kami itu sedikit maka perbanyaklah; dan apabila rezki kami itu sulit, maka mudahkanlah untukkami. Dan hendaknyamemboyongkami kepada rezki tersebut di mana ia berada, dengan kemurahan dan kemuliaan-Mu serta rahmat-Mu w.ahai dzat yang paling penyayang).

Lakukanlah Amalan Doa Maha Rezeki ini setiap hari secara tekun dan rutin sampai Anda benar-benar mendapat pertolongan Allah. Doa ini juga baik diamalkan ketika Anda sudah sukses. Insya Allah Anda tidak akan kembali terpuruk dalam kesulitan ekonomi.

Demikian panduan amalan Doa Maha Rezeki, semoga Mbak senantiasa mendapatkan pertolongan dari Allah. Khusus mengenai suami, saran saya bertawakallah kepada Allah. Sepertinya sulit untuk berharap dia akan kembali. Semoga bermanfaat…!
(oleh:Prayoga Gemilang)

Cerita Dewasa, Suamiku Selingkuh Aku Juga Selingkuh

Cerita Dewasa, Suamiku Selingkuh Aku Juga Selingkuh - Nah kali ini laower membagi cerita dewasa, cerita selingkuh buat anda semua, cerita ini hanya sebagaqi hiburan saja. Ambil sisi baiknya dan buat sisi buruknya, dan jangan sampai Cerita Dewasa, Suamiku Selingkuh Aku Juga Selingkuh ini terulang kembali.

Cerita: Didalam menjalani hidup rumah tangga selama ini biasa-biasa saja, tidak ada menyimpan curiga dengan suamiku yang kuncintai, di balik kesetiaan suamiku ternyata dia menyimpan sesuatu yang sangat di rahasiakan, akhirnya pun kutahu kalau suamiku punya wanita simpanan alias selingkuhan, akhir dari cinta pada suamiku mulai timbul rasa benci, dan didalam pikiranku timbul rasa nekat mau membalasnya dengan memelihara seorang lelaki juga.

cerita dewasa, cerita selingkuh
IST

Kehancuran rumah tanggaku semakin lama mulai terkuak ketika aku mendapati suamiku ternya diapun sudah menikah secara diam-diam dengan perempuan slingkuhan nya itu, Pikiranku semakin kacau, aku tak mampu mengendalikan diri. Perasaan cinta dan kesetiaan yang kujaga selama ini pun semakin berubah dan tambah semakin dendam. Meski aku mencoba bertahan dengan kondisi rumah tangga yang sudah berantakan, dan didalam pikiranku hanya dendam yangada.

Aku mulai mencari bagaimana mengobati sakit hatiku selama ini yang sudah terlalu sakit. dan untuk berpisahpun dengan suamiku aku harus berpikir dua kali, aku tidak punya siapa-siapa lagi di dunia ini hanya anakku satu-satunya yang kupunya. Oleh karena itu aku mencoba mempertahankan rumah tangga kami agar selalu damai, Suamiku adalah seorang pria yang lumayan mampu dalam bidang ekonimi dan sangat terpenuhi masalah semua kebutuhan ku dan anakku.

Singkat cerita, ketika suamiku pegi keluar kota dengan alasan pekerjaan, Walaupun aku mengetahui bahwa suaimiku pergi bukan untuk menyelesaikan pekerjaan tapi dia pergi untuk berbulan madu dengan isteri mudanya, aku memanfaatkan kesempatan itu untuk balas dendam

Sangat kebetulan sekali aku bertemu seorang pria di suatu tempat hiburan yang cukup terkenal. Ketampanannya cukup membuatku tergiur cuma sayangnya diapun telah mempuyai istri, tapi itu bukan hambatan bagiku untuk mengobati rasa sakit hati, apalagi selama ini, hampir tak pernah lagi suamiku menyentuhku. Sebagai wanita normal, tentu saja aku sangat mengharapkan belaian hangat seorang lelaki.

Perkenalanku dengan pemuda itu semakin hari semakin akrab, dan kesempatan untuk balas dendam semakin terbuka lebar. Apalagi kulihat pemuda itu pandai menaklukan hati wanita seperti yang aku rasakan hanya dalam tempo bebrapa hari setelah perkenalan ku dengannya, sehingga hubungan kami pun terus berlanjut sampai hubungan di atas ranjang. Tak terpikirkan lagi olehku, bagaimana dosa yang harus kutanggung atas perselingkuhan ini. Yang penting aku bisa menikmati dan sakit hatiku bisa terbalas.

Sampai saat ini pun hubungan gelapku bersama pria yang sudah beristri itupun masih berlansung, dan tidak tahu kapan ini semua berakhir. Kalau suamiku lagi keluar rumah atau berangkat keluar kota, maka pria itu lah menjadi penggatinya untuk menghangatkan malam-malam sepiku. Atau kalau tidak, kamipun bisa melakukannya dimana kami sepakati.(mor)

Dikutip dari : amatkalima

Cerita Motivasi, Jangan Terbawa Kegagalan

Cerita Motivasi, Jangan Terbawa Kegagalan - Semua orang pasti mengincar sebuah kesuksesan dalam segala hal yang dikerjakannya, namun bukanlah hal yang mudah untuk meraihnya. Ada banyak kutipan dan ucapan mengenai sebuah kesuksesan, namun tidak ada seorang pun yang ingin berteman dengan seorang pecundang dan semua orang juga ingin menjadi pemenang.

Cerita Motivasi, Jangan Terbawa Kegagalan



Saat ini, kesuksesan dilihat dari ukuran kemakmuran, pengaruh, dan kekuasaan. Begitulah kebanyakan orang secara luas memahami sebuah kesuksesan. Dari pandangan Yin dan Yang, keberhasilan dapat dilihat dari sisi sebaliknya, yaitu melalui kegagalan.

Sebuah kutipan "jalan tersingkat menuju kesuksesan adalah menghindari kegagalan" seakan menjadi kalimat yang klise, itu tergantung pula dari cara orang melihatnya. Namun, sangat tepat kalimat yang menyebutkan bahwa untuk menghindari kegagalan merupakan pintu belakang sebuah kesuksesan.

Seperti yang dilansir oleh LiveOlive, simaklah beberapa hal berikut yang menyebabkan terjadinya sebuah kegagalan.

Ketakutan

Perasaan ini membuat Anda diam tanpa mengambil tindakan. Bila Anda gagal dalam mengambil tindakan untuk tujuan tertentu, maka Anda telah gagal dalam mencapainya. Secara umum, ada dua jenis ketakutan yaitu ketakutan nyata dan ketakutan psikologis.

Ketakutan nyata merupakan ketakutan beralasan yang berasal dari insting seseorang untuk menyelamatkan diri. Ketakutan nyata ini merupakan respon untuk bahaya yang sebenarnya dan bukan berasal dari bayangan dalam pikiran.

Ketakutan psikologis merupakan respon dari skenario yang tidak diinginkan dan berasal dari bayangan Anda sendiri. Ketakutan ini cukup normal, namun dalam banyak kasus melebihi kadar kewajaran. Salah satu contoh ketakutan jenis ini adalah ketakutan pada kegagalan itu sendiri.

Bila ketakutan tersebut mencegah seseorang untuk bertindak, maka ia telah bekerja memenuhi tujuannya yaitu membuatnya tidak bergerak. Namun, jika bertindak tanpa rasa takut untuk mencegah terjadinya skenario bayangan Anda sendiri, maka dalam hal ini ketakutan psikologis memiliki efek yang positif.

Keraguan

Keranguan membuat Anda semakin lamban dalam bergerak atau bahkan tidak bergerak sama sekali. Ada beberapa alasan munculnya keraguan, namun cukup dua alasan yang sangat penting, yaitu keraguan yang muncul karena ketakutan. Keraguan ini bisa jadi cukup beralasan tergantung dari ketakutan itu sendiri.

Selanjutnya keraguan karena tidak adanya informasi yang lengkap. Hal ini cukup beralasan dan dapat dipahami untuk membuat Anda menunda sebuah tindakan atau keputusan jika informasi yang didapat belum lengkap. Pilihan paling logis adalah mengumpulkan informasi terlebih dahulu dan bertindak secepatnya.

Menunda-nunda pekerjaan

Sikap ini berasal dari pemikiran yang menyesatkan bahwa waktu merupakan daya yang tidak terbatas, bahwa 24 jam per hari dan 7 hari seminggu merupakan bagian kecil yang tidak terhingga. Padahal yang sebenarnya adalah waktu merupakan daya yang langka.

Sesuatu tidak dapat diputar kembali setidaknya pada tingkat pengetahuan umum yang semua orang ketahui. Sikap menunda-nunda pekerjaan lahir dari sekedar rasa malas yang tidak perlu untuk dijelaskan.

Orang yang gagal hampir selalu memiliki setidaknya satu dari tiga poin yang disebutkan tadi. Dengan memiliki ketiganya, sudah tentu seseorang tidak akan bisa meraih kesuksesan.

[blognyajose.blogspot.com]
#bcfda

Cerita Misteri, Cerita Hantu Kuntilanak di Kuburan Cina

Cerita Misteri, Cerita Hantu Kuntilanak di Kuburan Cina - Biasanya di daerah kuburan seringkali diliputi cerita misteri dan cerita serem dan ternyata perkataan tersebut benar, salah satunya kisah nyata berikut ini, cerita serem tentang kemunculan hantu kuntilanak dimakam cina atau sering disebut bong cina.....Malang tak dapat ditolak untung tak dapat diraih demikian kata pepetah klasik yang kurasakan sangat pas sekali dengan bisnisku yang belakangan ini hancur lebur.

Maksud hati melebarkan usaha dengan membuka Bengkel karoseri, bisnis jual beli mobil bekasku yang selama ini lancer kini hancur berantakan. Padahal segala jenis uasaha yang aku lakukan itu telah aku usahakan secara intensif. Mulai dari hal yang sifatnya managerial hingga hal yang sifatnya spiritual. Mitra bisnis yang selama ini lengket denganku kini pergi meninggalkan ku. Bahkan mereka tak peduli dimana aku tinggal setelah barang-barangku disita.

Cerita Misteri, Cerita Hantu Kuntilanak di Kuburan Cina

Singkat cerita Karena masih ada sisa sedikit uang, aku beli rumah murah didekat pemakaman tionghoa didaerah pinggiran sungai cisadane. Jalan Imambonjol kota Tangerang. Jujur saja sebenarnya aku takut tinggal didaerah pekuburan itu. Tidak hanya aku saja istri dan anakku pun sempat protes kepadaku. Tapi setelah aku yakinkan mereka akhirnya merekapun mengerti.

Sejak kami pindah kerumah berukuran 180 meter itu istri dan ankku tidak ada yang pernah keluar malam. Mereka hanya dirumah mengurung diri dan menonton TV. Jalan menuju rumahku adalah jalan setapak yang hanya bisa dilalui sepeda motor. Saat melewati jalan kecil itu kamipun harus berjalan diantara makam-makam orang cina disisi kiri dan kanan nya. Selain kuburan china, disekitar rumahku juga terdapat kuburan yang tidak terawat, dengan rerumputan setinggi leher kuda, selain ilalang pemakaman itu ditumbuhi pohon-pohon jarak, akasia, mahoni dan angsana.

Pada hari raya imlek kami sekeluarga pergi kerumah orangtuaku dengan meminjam mobil dari adikku tanjimhan, rumah orangtua ku terletak didaerah cipaganti Bandung utara. Semua keluarga kami berkumpul malam itu, rencananya aku mau menginap satu minggu disana namun karena mendapat perlakuan yang buruk dari kakakku yang tidak senang dengan istri ku aku buru-buru pulang setelah mendapat bantuan dana.Aku Berangkat dari bandung tepat pada pukul 12 siang dan sampai dikota tangerang pada pukul 18.00 sore.

Masuk kepemakaman sekitar pukul 18.15 saat adzan magrib terdengar. Karena mobil tidak bisa masuk kelokasi rumah maka kendaraan itu sengaja kuparkir didepan jalan masuk makam. Sementara kami harus berjalan sekitar 250 meter. Sore itu udara cukup dingin dipemakaman yang biasa disebut bong cina atau kuburan cina. Selain baru turun hujan yang sangat lebat Angina kencang juga berhembus dari selatan hingga menggoyang-goyang seluruh pepohonan yang tumbuh disana. Ditengah jalan yang becek kami berempat dengan hati-hati melangkah, tapak kaki kami harus tepat memilih jalan agar tidak terjatuh.

Tiba-tiba kami mencium bebauan yang sangat wangi muncul dari sebuah makam yang bertuliskan Tio Ciu berwarna hitam. Dinisan makam yang menebarkan wewangian itu bertuliskan Ten Nie Wo lahir tanggal 13 desember 1956 wafat tanggal 3 januari 1981. kami memperhatikan betul nisan berwarna kusam dengan bercak-bercak hitam karena ditumbuhi lumut itu. Sementara bau mawar bercampur dengan bau hio merah menyengat menguar dari makam gadis berumur 24 tahun itu.

Papi, bau makam ini sangat tajam, papi juga mencium bau aneh itu kan? Tanya gie istriku, yang dijawab 2 anakku. Rupanay mereka berdua juga mencium bau yang agak aneh. Disini tidak ada manusia lain bagaimana ada bebauan sekeras ini desis gie sambil menatap tajam ke makam tio. Sebelum langkah kami melaju meninggalkan makam tio tiba-tiba ada suara cekikikan dari makam itu bersama dengan suara cekikikan itu muncul asap tipis berwarna putih mengudara dari dalam makam.

Makam itu mengeluarkan asap pekik istriku, dua ankkupun merapat pada ibu mereka dan bertanya tentang asap itu. Aku memerintahkan gie dan kedua anakku untuk buru-buru jalan. Pikirku ada sesuatu yang tidak beres dimakam itu. Sebab menurut cerita yang aku dengar jika ada hantu mau keluar kuburan berhantu terlebih dahulu mengeluarkan asap. Benar saja, dalam hitungan detik setelah asap itu mengepul, tiba-tiba asap itu berubah menjadi sosok manusia. Sementara anak dan istri ku melaju kedepan aku mengawasi perubahan wujud itu. Puji tuhan pelan tapi pasti sosok manusia itu nampak seperti seorang perempuan bergaun putih panjang dengan rambut panjang tebal menutupi mukanya.

Hantu...hantu..kuntilanak, pekikku diluar kendali kesadaran, karena pekik kerasku itu dua anakku mengkeret memelukku karena rasa takut yang terasa sangat. Kami segera berlalu tapi langkah kami terasa tersendat seakan ada tangan-tangan lain yang mencengkeram kaki kami. Sementara makhluk aneh itu diam saja diatas makamnya. Kuntilanak itu terlihat sangat menyeramkan. Sambil terus menerus tertawa cekikikan yang merindingkan bulu kuduk. Tuhan lindungi kami dari gangguan kuntilanak ini, lindungi kami dari gangguan makhluk alam lain ini.

Doaku sambil tertatih-tatih menggandeng istri dan anakku melaju menuju rumah. Karena rasa takut yang teramat sangat aku tidak lagi mempedulikan sosok wanita kuntilanak itu aku terus saja berjalan menuju rumah. Sampai didepan rumah untuk terakhir kali aku menengok kearah makam tio itu namun sosok makhluk kuntilanak itu telah hilang, tidak ada di atas makam. Kami buru-buru masuk rumah dan mengunci pintu, semua lampu kami nyalakan dan TV pun kami hidupkan untuk menetralisir rasa takut yang kala itu bergolak hebat.

Disekitar rumah kami memang ada beberapa rumah tapi lebih banyak ditinggalkan oleh penghuninya. Setelah beberapa saat kami bristirahat dan menenangkan keadaan tiba-tiba terdengar suara pintu dapur diketuk-ketuk. Ketukan itu sangat konstan.

Siapa itu?? Tanyaku, agak keras.

Sebelum Tanyaku dijawab, tiba-tiba terdengar suara cekikikan perempuan kuntilanak dari pintu dapur, bau wangi menyengatpun kembali tercium, nah benarkan hantu kuntilanak itu datang kerumah!” Batinku. Karena takut, jantungku berdebar hebat/ Dan seluruh sendi-sendi tulangku terasa kaku, malam itu rumah kami terasa menjadi neraka jahanam kami merasa ketakutan bersama-sama. Hari yang sangat nahas dan membuat kehidupan kontan menjadi sesak.

Suar-suara cekikikan itu muncul dari arah mana saja, bau wangi yang sangat menyengat menyelimuti rumah kami. Aku merasa kuntilanak yang menggangu kami tidak hanya satu karena suara cekikikan itu sangat ramai, ketukan pintupun semakin lama semakin keras tidak hanya pintu dapur kini pintu depan pun juga diketuk-ketuk seolah minta dibukakan pintu, semakin lama suara cekikikan tu semakin mendekat.. dan kami hanya bisa diam ketakutan.

Setelah lama dalam terror ketakutan pelan-pelan suara itu pergi menjauh, menjauh, menjauh dan akhirnya suara kuntilanak itu menghilang. Kamipun sedikit demi sedikit merasa lega, kamipun beristirahat dan berharap hantu kuntilanak itu tidak kembali.

Esoknya aku ceritakan peristiwa yang aku alami kepada penjaga makam, Pak Rusli 56 tahun. Dia menceritakan bahwa hantu itu memang sering muncul dan bahkan dia sering nampak. Pak rusli juga menceritakan kalau Ten Nie Wotio yang berada dimakam itu mati karena bunuh diri, Tio meninggal setelah menggantung diri di pohon angsana dibelakang rumahnya dalam keadaan hamil tua dikampung egrek 500 meter dari rumah saya. Tio putus asa karena selain ayahnya meninggal karena serangan jantung kekasihnya William Lee meninggalkannya dan pergi ke korea selatan.

Sekarang anda sudah tau dan sudah melihat sendiri, dan saya yakin anda tau apa yang harus dilakukan kedepan. Hantu kuntilanak tio setiap bulan sekali muncul dengan perwujudan seorang wanita bergaun putih panjang dengan rambut panjang tebal menutupi wajah. Kisah nyata tersebut merupakan cerita serem yang gak bakal aku lupakan seumur hidup.

Sumber: amatkalima.blogspot.com

Cerita Sedih Seorang Istri

Cerita Sedih Seorang Istri - Semoga membaca cerita di bawah ini bisa membuat kita belajar bersyukur apa yang kita milikidan silakan anda melanjutkan membacanya
Walaupun menikah terpaksa, aku tak pernah menunjukkan sikap benciku. Meskipun membencinya, setiap hari aku melayaninya sebagaimana tugas istri. Aku terpaksa melakukan semuanya karena aku tak punya pegangan lain. Beberapa kali muncul keinginan meninggalkannya tapi aku tak punya kemampuan finansial dan dukungan siapapun. Kedua orangtuaku sangat menyayangi suamiku karena menurut mereka, suamiku adalah sosok suami sempurna untuk putri satu-satunya mereka.

Cerita Sedih Seorang Istri

Ketika menikah, aku menjadi istri yang teramat manja. Kulakukan segala hal sesuka hatiku. Suamiku juga memanjakanku sedemikian rupa. Aku tak pernah benar-benar menjalani tugasku sebagai seorang istri. Aku selalu bergantung padanya karena aku menganggap hal itu sudah seharusnya setelah apa yang ia lakukan padaku. Aku telah menyerahkan hidupku padanya sehingga tugasnyalah membuatku bahagia dengan menuruti semua keinginanku.

Di rumah kami, akulah ratunya. Tak ada seorangpun yang berani melawan. Jika ada sedikit saja masalah, aku selalu menyalahkan suamiku. Aku tak suka handuknya yang basah yang diletakkan di tempat tidur, aku sebal melihat ia meletakkan sendok sisa mengaduk susu di atas meja dan meninggalkan bekas lengket, aku benci ketika ia memakai komputerku meskipun hanya untuk menyelesaikan pekerjaannya. Aku marah kalau ia menggantung bajunya di kapstock bajuku, aku juga marah kalau ia memakai pasta gigi tanpa memencetnya dengan rapi, aku marah kalau ia menghubungiku hingga berkali-kali ketika aku sedang bersenang-senang dengan teman-temanku.

Tadinya aku memilih untuk tidak punya anak. Meskipun tidak bekerja, tapi aku tak mau mengurus anak. Awalnya dia mendukung dan akupun ber-KB dengan pil. Tapi rupanya ia menyembunyikan keinginannya begitu dalam sampai suatu hari aku lupa minum pil KB dan meskipun ia tahu ia membiarkannya. Akupun hamil dan baru menyadarinya setelah lebih dari empat bulan, dokterpun menolak menggugurkannya.

Itulah kemarahanku terbesar padanya. Kemarahan semakin bertambah ketika aku mengandung sepasang anak kembar dan harus mengalami kelahiran yang sulit. Aku memaksanya melakukan tindakan vasektomi agar aku tidak hamil lagi. Dengan patuh ia melakukan semua keinginanku karena aku mengancam akan meninggalkannya bersama kedua anak kami.

Waktu berlalu hingga anak-anak tak terasa berulang tahun yang ke-delapan. Seperti pagi-pagi sebelumnya, aku bangun paling akhir. Suami dan anak-anak sudah menungguku di meja makan. Seperti biasa, dialah yang menyediakan sarapan pagi dan mengantar anak-anak ke sekolah. Hari itu, ia mengingatkan kalau hari itu ada peringatan ulang tahun ibuku. Aku hanya menjawab dengan anggukan tanpa mempedulikan kata-katanya yang mengingatkan peristiwa tahun sebelumnya, saat itu aku memilih ke mal dan tidak hadir di acara ibu. Yaah, karena merasa terjebak dengan perkawinanku, aku juga membenci kedua orangtuaku.

Sebelum ke kantor, biasanya suamiku mencium pipiku saja dan diikuti anak-anak. Tetapi hari itu, ia juga memelukku sehingga anak-anak menggoda ayahnya dengan ribut. Aku berusaha mengelak dan melepaskan pelukannya. Meskipun akhirnya ikut tersenyum bersama anak-anak. Ia kembali mencium hingga beberapa kali di depan pintu, seakan-akan berat untuk pergi.

Ketika mereka pergi, akupun memutuskan untuk ke salon. Menghabiskan waktu ke salon adalah hobiku. Aku tiba di salon langgananku beberapa jam kemudian. Di salon aku bertemu salah satu temanku sekaligus orang yang tidak kusukai. Kami mengobrol dengan asyik termasuk saling memamerkan kegiatan kami. Tiba waktunya aku harus membayar tagihan salon, namun betapa terkejutnya aku ketika menyadari bahwa dompetku tertinggal di rumah. Meskipun merogoh tasku hingga bagian terdalam aku tak menemukannya di dalam tas. Sambil berusaha mengingat-ingat apa yang terjadi hingga dompetku tak bisa kutemukan aku menelepon suamiku dan bertanya.

“Maaf sayang, kemarin Farhan meminta uang jajan dan aku tak punya uang kecil maka kuambil dari dompetmu. Aku lupa menaruhnya kembali ke tasmu, kalau tidak salah aku letakkan di atas meja kerjaku.” Katanya menjelaskan dengan lembut.

Dengan marah, aku mengomelinya dengan kasar. Kututup telepon tanpa menunggunya selesai bicara. Tak lama kemudian, handphoneku kembali berbunyi dan meski masih kesal, akupun mengangkatnya dengan setengah membentak. “Apalagi??”

“Sayang, aku pulang sekarang, aku akan ambil dompet dan mengantarnya padamu. Sayang sekarang ada dimana?” tanya suamiku cepat , kuatir aku menutup telepon kembali. Aku menyebut nama salonku dan tanpa menunggu jawabannya lagi, aku kembali menutup telepon. Aku berbicara dengan kasir dan mengatakan bahwa suamiku akan datang membayarkan tagihanku. Si empunya Salon yang sahabatku sebenarnya sudah membolehkanku pergi dan mengatakan aku bisa membayarnya nanti kalau aku kembali lagi. Tapi rasa malu karena “musuh”ku juga ikut mendengarku ketinggalan dompet membuatku gengsi untuk berhutang dulu.

Hujan turun ketika aku melihat keluar dan berharap mobil suamiku segera sampai. Menit berlalu menjadi jam, aku semakin tidak sabar sehingga mulai menghubungi handphone suamiku. Tak ada jawaban meskipun sudah berkali-kali kutelepon. Padahal biasanya hanya dua kali berdering teleponku sudah diangkatnya. Aku mulai merasa tidak enak dan marah.

Teleponku diangkat setelah beberapa kali mencoba. Ketika suara bentakanku belum lagi keluar, terdengar suara asing menjawab telepon suamiku. Aku terdiam beberapa saat sebelum suara lelaki asing itu memperkenalkan diri, “selamat siang, ibu. Apakah ibu istri dari bapak armandi?” kujawab pertanyaan itu segera. Lelaki asing itu ternyata seorang polisi, ia memberitahu bahwa suamiku mengalami kecelakaan dan saat ini ia sedang dibawa ke rumah sakit kepolisian. Saat itu aku hanya terdiam dan hanya menjawab terima kasih. Ketika telepon ditutup, aku berjongkok dengan bingung. Tanganku menggenggam erat handphone yang kupegang dan beberapa pegawai salon mendekatiku dengan sigap bertanya ada apa hingga wajahku menjadi pucat seputih kertas.

Entah bagaimana akhirnya aku sampai di rumah sakit. Entah bagaimana juga tahu-tahu seluruh keluarga hadir di sana menyusulku. Aku yang hanya diam seribu bahasa menunggu suamiku di depan ruang gawat darurat. Aku tak tahu harus melakukan apa karena selama ini dialah yang melakukan segalanya untukku. Ketika akhirnya setelah menunggu beberapa jam, tepat ketika kumandang adzan maghrib terdengar seorang dokter keluar dan menyampaikan berita itu. Suamiku telah tiada. Ia pergi bukan karena kecelakaan itu sendiri, serangan stroke-lah yang menyebabkan kematiannya. Selesai mendengar kenyataan itu, aku malah sibuk menguatkan kedua orangtuaku dan orangtuanya yang shock. Sama sekali tak ada airmata setetespun keluar di kedua mataku. Aku sibuk menenangkan ayah ibu dan mertuaku. Anak-anak yang terpukul memelukku dengan erat tetapi kesedihan mereka sama sekali tak mampu membuatku menangis.

Ketika jenazah dibawa ke rumah dan aku duduk di hadapannya, aku termangu menatap wajah itu. Kusadari baru kali inilah aku benar-benar menatap wajahnya yang tampak tertidur pulas. Kudekati wajahnya dan kupandangi dengan seksama. Saat itulah dadaku menjadi sesak teringat apa yang telah ia berikan padaku selama sepuluh tahun kebersamaan kami. Kusentuh perlahan wajahnya yang telah dingin dan kusadari inilah kali pertama kali aku menyentuh wajahnya yang dulu selalu dihiasi senyum hangat. Airmata merebak dimataku, mengaburkan pandanganku. Aku terkesiap berusaha mengusap agar airmata tak menghalangi tatapan terakhirku padanya, aku ingin mengingat semua bagian wajahnya agar kenangan manis tentang suamiku tak berakhir begitu saja. Tapi bukannya berhenti, airmataku semakin deras membanjiri kedua pipiku. Peringatan dari imam mesjid yang mengatur prosesi pemakaman tidak mampu membuatku berhenti menangis. Aku berusaha menahannya, tapi dadaku sesak mengingat apa yang telah kuperbuat padanya terakhir kali kami berbicara.

Aku teringat betapa aku tak pernah memperhatikan kesehatannya. Aku hampir tak pernah mengatur makannya. Padahal ia selalu mengatur apa yang kumakan. Ia memperhatikan vitamin dan obat yang harus kukonsumsi terutama ketika mengandung dan setelah melahirkan. Ia tak pernah absen mengingatkanku makan teratur, bahkan terkadang menyuapiku kalau aku sedang malas makan. Aku tak pernah tahu apa yang ia makan karena aku tak pernah bertanya. Bahkan aku tak tahu apa yang ia sukai dan tidak disukai. Hampir seluruh keluarga tahu bahwa suamiku adalah penggemar mie instant dan kopi kental. Dadaku sesak mendengarnya, karena aku tahu ia mungkin terpaksa makan mie instant karena aku hampir tak pernah memasak untuknya. Aku hanya memasak untuk anak-anak dan diriku sendiri. Aku tak perduli dia sudah makan atau belum ketika pulang kerja. Ia bisa makan masakanku hanya kalau bersisa. Iapun pulang larut malam setiap hari karena dari kantor cukup jauh dari rumah. Aku tak pernah mau menanggapi permintaannya untuk pindah lebih dekat ke kantornya karena tak mau jauh-jauh dari tempat tinggal teman-temanku.

Saat pemakaman, aku tak mampu menahan diri lagi. Aku pingsan ketika melihat tubuhnya hilang bersamaan onggokan tanah yang menimbun. Aku tak tahu apapun sampai terbangun di tempat tidur besarku. Aku terbangun dengan rasa sesal memenuhi rongga dadaku. Keluarga besarku membujukku dengan sia-sia karena mereka tak pernah tahu mengapa aku begitu terluka kehilangan dirinya.

Hari-hari yang kujalani setelah kepergiannya bukanlah kebebasan seperti yang selama ini kuinginkan tetapi aku malah terjebak di dalam keinginan untuk bersamanya. Di hari-hari awal kepergiannya, aku duduk termangu memandangi piring kosong. Ayah, Ibu dan ibu mertuaku membujukku makan. Tetapi yang kuingat hanyalah saat suamiku membujukku makan kalau aku sedang mengambek dulu. Ketika aku lupa membawa handuk saat mandi, aku berteriak memanggilnya seperti biasa dan ketika malah ibuku yang datang, aku berjongkok menangis di dalam kamar mandi berharap ia yang datang. Kebiasaanku yang meneleponnya setiap kali aku tidak bisa melakukan sesuatu di rumah, membuat teman kerjanya kebingungan menjawab teleponku. Setiap malam aku menunggunya di kamar tidur dan berharap esok pagi aku terbangun dengan sosoknya di sebelahku.

Dulu aku begitu kesal kalau tidur mendengar suara dengkurannya, tapi sekarang aku bahkan sering terbangun karena rindu mendengarnya kembali. Dulu aku kesal karena ia sering berantakan di kamar tidur kami, tetapi kini aku merasa kamar tidur kami terasa kosong dan hampa. Dulu aku begitu kesal jika ia melakukan pekerjaan dan meninggalkannya di laptopku tanpa me-log out, sekarang aku memandangi komputer, mengusap tuts-tutsnya berharap bekas jari-jarinya masih tertinggal di sana. Dulu aku paling tidak suka ia membuat kopi tanpa alas piring di meja, sekarang bekasnya yang tersisa di sarapan pagi terakhirnyapun tidak mau kuhapus. Remote televisi yang biasa disembunyikannya, sekarang dengan mudah kutemukan meski aku berharap bisa mengganti kehilangannya dengan kehilangan remote. Semua kebodohan itu kulakukan karena aku baru menyadari bahwa dia mencintaiku dan aku sudah terkena panah cintanya.

Aku juga marah pada diriku sendiri, aku marah karena semua kelihatan normal meskipun ia sudah tidak ada. Aku marah karena baju-bajunya masih di sana meninggalkan baunya yang membuatku rindu. Aku marah karena tak bisa menghentikan semua penyesalanku. Aku marah karena tak ada lagi yang membujukku agar tenang, tak ada lagi yang mengingatkanku sholat meskipun kini kulakukan dengan ikhlas. Aku sholat karena aku ingin meminta maaf, meminta maaf pada Allah karena menyia-nyiakan suami yang dianugerahi padaku, meminta ampun karena telah menjadi istri yang tidak baik pada suami yang begitu sempurna. Sholatlah yang mampu menghapus dukaku sedikit demi sedikit. Cinta Allah padaku ditunjukkannya dengan begitu banyak perhatian dari keluarga untukku dan anak-anak. Teman-temanku yang selama ini kubela-belain, hampir tak pernah menunjukkan batang hidung mereka setelah kepergian suamiku.

Empat puluh hari setelah kematiannya, keluarga mengingatkanku untuk bangkit dari keterpurukan. Ada dua anak yang menungguku dan harus kuhidupi. Kembali rasa bingung merasukiku. Selama ini aku tahu beres dan tak pernah bekerja. Semua dilakukan suamiku. Berapa besar pendapatannya selama ini aku tak pernah peduli, yang kupedulikan hanya jumlah rupiah yang ia transfer ke rekeningku untuk kupakai untuk keperluan pribadi dan setiap bulan uang itu hampir tak pernah bersisa. Dari kantor tempatnya bekerja, aku memperoleh gaji terakhir beserta kompensasi bonusnya. Ketika melihatnya aku terdiam tak menyangka, ternyata seluruh gajinya ditransfer ke rekeningku selama ini. Padahal aku tak pernah sedikitpun menggunakan untuk keperluan rumah tangga. Entah darimana ia memperoleh uang lain untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga karena aku tak pernah bertanya sekalipun soal itu.Yang aku tahu sekarang aku harus bekerja atau anak-anakku takkan bisa hidup karena jumlah gaji terakhir dan kompensasi bonusnya takkan cukup untuk menghidupi kami bertiga. Tapi bekerja di mana? Aku hampir tak pernah punya pengalaman sama sekali. Semuanya selalu diatur oleh dia.

Kebingunganku terjawab beberapa waktu kemudian. Ayahku datang bersama seorang notaris. Ia membawa banyak sekali dokumen. Lalu notaris memberikan sebuah surat. Surat pernyataan suami bahwa ia mewariskan seluruh kekayaannya padaku dan anak-anak, ia menyertai ibunya dalam surat tersebut tapi yang membuatku tak mampu berkata apapun adalah isi suratnya untukku.

Istriku Liliana tersayang,

Maaf karena harus meninggalkanmu terlebih dahulu, sayang. maaf karena harus membuatmu bertanggung jawab mengurus segalanya sendiri. Maaf karena aku tak bisa memberimu cinta dan kasih sayang lagi. Allah memberiku waktu yang terlalu singkat karena mencintaimu dan anak-anak adalah hal terbaik yang pernah kulakukan untukmu.

Seandainya aku bisa, aku ingin mendampingi sayang selamanya. Tetapi aku tak mau kalian kehilangan kasih sayangku begitu saja. Selama ini aku telah menabung sedikit demi sedikit untuk kehidupan kalian nanti. Aku tak ingin sayang susah setelah aku pergi. Tak banyak yang bisa kuberikan tetapi aku berharap sayang bisa memanfaatkannya untuk membesarkan dan mendidik anak-anak. Lakukan yang terbaik untuk mereka, ya sayang.

Jangan menangis, sayangku yang manja. Lakukan banyak hal untuk membuat hidupmu yang terbuang percuma selama ini. Aku memberi kebebasan padamu untuk mewujudkan mimpi-mimpi yang tak sempat kau lakukan selama ini. Maafkan kalau aku menyusahkanmu dan semoga Tuhan memberimu jodoh yang lebih baik dariku.

Teruntuk Farah, putri tercintaku. Maafkan karena ayah tak bisa mendampingimu. Jadilah istri yang baik seperti Ibu dan Farhan, ksatria pelindungku. Jagalah Ibu dan Farah. Jangan jadi anak yang bandel lagi dan selalu ingat dimanapun kalian berada, ayah akan disana melihatnya. Oke, Buddy!

Aku terisak membaca surat itu, ada gambar kartun dengan kacamata yang diberi lidah menjulur khas suamiku kalau ia mengirimkan note.

Notaris memberitahu bahwa selama ini suamiku memiliki beberapa asuransi dan tabungan deposito dari hasil warisan ayah kandungnya. Suamiku membuat beberapa usaha dari hasil deposito tabungan tersebut dan usaha tersebut cukup berhasil meskipun dimanajerin oleh orang-orang kepercayaannya. Aku hanya bisa menangis terharu mengetahui betapa besar cintanya pada kami, sehingga ketika ajal menjemputnya ia tetap membanjiri kami dengan cinta.

Aku tak pernah berpikir untuk menikah lagi. Banyaknya lelaki yang hadir tak mampu menghapus sosoknya yang masih begitu hidup di dalam hatiku. Hari demi hari hanya kuabdikan untuk anak-anakku. Ketika orangtuaku dan mertuaku pergi satu persatu meninggalkanku selaman-lamanya, tak satupun meninggalkan kesedihan sedalam kesedihanku saat suamiku pergi.

Kini kedua putra putriku berusia duapuluh tiga tahun. Dua hari lagi putriku menikahi seorang pemuda dari tanah seberang. Putri kami bertanya, “Ibu, aku harus bagaimana nanti setelah menjadi istri, soalnya Farah kan ga bisa masak, ga bisa nyuci, gimana ya bu?”

Aku merangkulnya sambil berkata “Cinta sayang, cintailah suamimu, cintailah pilihan hatimu, cintailah apa yang ia miliki dan kau akan mendapatkan segalanya. Karena cinta, kau akan belajar menyenangkan hatinya, akan belajar menerima kekurangannya, akan belajar bahwa sebesar apapun persoalan, kalian akan menyelesaikannya atas nama cinta.”

Putriku menatapku, “seperti cinta ibu untuk ayah? Cinta itukah yang membuat ibu tetap setia pada ayah sampai sekarang?”

Aku menggeleng, “bukan, sayangku. Cintailah suamimu seperti ayah mencintai ibu dulu, seperti ayah mencintai kalian berdua. Ibu setia pada ayah karena cinta ayah yang begitu besar pada ibu dan kalian berdua.”

Aku mungkin tak beruntung karena tak sempat menunjukkan cintaku pada suamiku. Aku menghabiskan sepuluh tahun untuk membencinya, tetapi menghabiskan hampir sepanjang sisa hidupku untuk mencintainya. Aku bebas darinya karena kematian, tapi aku tak pernah bisa bebas dari cintanya yang begitu tulus.





[http://bundaiin.blogdetik.com]

Cerita