Lima Desa Indah di Tepi Mediterania Laut Mediterania
Lima Desa Indah di Tepi Mediterania Laut Mediterania - Cinque Terre, Italia. Akhirnya jadi juga saya menyusuri desa-desa kecil indah di tepi Laut Mediterania ini. Debur ombak laut pada musim panas, memandang susunan rumah yang berdiri di tebing-tebing karang, ratusan orang berjemur menikmati panasnya matahari, menapaki taman nasional, adalah mimpi yang menjadi kenyataan.
Beberapa bulan sebelum hari cuti tiba, saya sudah memasang foto sebuah desa di Cinque Terre: desa Manarola, sebagai penghias layar komputer di atas meja kerja saya di kantor maupun di rumah. Memandangi rumah-rumah yang bersusun unik tersebut membuat afirmasi makin kuat. Kini kenyataan itu tiba dan lima desa indah siap saya tapaki.
Cinque Terre jarang dimasukkan dalam rute wisata biro perjalanan Indonesia yang menawarkan destinasi Eropa. Umumnya hanya negara- negara dan kota-kota besar dan terkenal yang ditawarkan. Padahal tak sulit mencapainya.
Cinque Terre artinya adalah lima desa, yakni Riomaggiore, Manarola, Corniglia, Vernazza, dan Monterosso. Desa-desa cantik yang berdiri di tepi karang-karang terjal di tepi Laut Mediterania ini merupakan salah satu situs warisan dunia UNESCO karena keunikannya.
Desa-desa dengan jalanan sempit di-paving block dan rumah-rumah bertingkat dengan warna-warni meriah seperti kuning, merah muda, jingga, kecoklatan. Kelima desa ini dihubungkan dengan jalan setapak di tepi karang persis di tepi Laut Mediterania. Anda bisa berjalan kaki menyusuri taman nasional Cinque Terre. Bisa berjalan santai saja. Jangan lupa menggunakan sepatu karet jika memang ingin menyusur dari desa ke desa.
Namun, jika lelah, Anda bisa menumpang kereta yang melewati kelima desa tersebut setiap 10-15 menit sekali. Perlu diingat, saat musim panas tiba, banyak sekali turis lokal dan mancanegara menyerbu desa-desa cantik itu sehingga bisa dipastikan harga penginapan melambung dan agak susah untuk mendapatkan ruang di dalam kereta, harus berdesakan dengan penumpang lain.
Via Pisa dan Milan
Kedua kota di Italia ini begitu terkenal. Pisa dan Milan. Namun, jika sudah tiba di kedua kota tersebut, orang jarang berpikir tentang Cinque Terre. Pisa terletak di selatan Cinque Terre, sedangkan Milan terletak di utara Cinque Terre. Kita bisa memulai perjalanan ke Cinque Terre melalui kedua kota terkenal tersebut.
Saya memilih dari Pisa. Kita bisa memulai perjalanan pagi dengan kereta selama 1,5 jam menuju kota awal La Spezia. Di stasiun kereta La Spezia, kita bisa membeli tiket kereta khusus yang menuju Levanto. Kita pun bebas turun-naik kereta di kelima desa tersebut: Riomaggiore, Manarola, Corniglia, Vernazza, dan Monterosso.
Anda bisa membeli tiket kereta saja seharga 5 euro (sekitar Rp 60.000), tetapi tidak bisa menyusuri taman nasional Cinque Terre karena ada tiket tanda masuknya. Jika mau membeli sistem paket, sekalian membeli tiket kereta dan tiket masuk taman nasional Cinque Terre, Anda bebas menjelajah ke mana pun yang Anda suka. Harga tiket terusan untuk satu hari 10 euro dan untuk dua hari 19 euro.
Banyak hal bisa kita lakukan di desa-desa itu: berjalan kaki menyusuri desa, melihat kehidupan nelayan Italia, memandang para turis yang sibuk berenang dan berjemur, ataupun sekadar duduk- duduk di kafe di tepi Laut Mediterania sambil mencicipi masakan ala Italia.
Jika memang mengambil tiket satu hari saja, pastikan ada cukup waktu menjelajah desa-desa itu dan jangan sampai tertinggal kereta berikutnya supaya waktu Anda tidak habis hanya di dua-tiga desa saja, namun bisa menjelajahi kelima desa indah tersebut.
Jika mengambil tiket dua hari, Anda bisa menginap di salah satu desa. Namun, tidak ada penginapan murah di sana. ”Yang paling murah hostel sekitar 25-30 euro ada di Riomaggiore. Saya pernah menginap di sana semalam. Di desa-desa lain, wah mahal,” kata Gama Harjono yang kini tinggal di Roma, Italia.
Dari destinasi terakhir di desa Monterosso, Anda bisa lanjutkan perjalanan ke Levanto, untuk kemudian bertolak menuju Genova atau Milan. Pengalaman sehari menjelajah Cinque Terre tetap terasa kurang, namun berkesan. Atmosfer pedesaan Italia yang demikian kental, kehangatan Laut Mediterania, gembok cinta di desa Manarola, menambah romantisme perjalanan.[Kompas Ekstra]
0 komentar:
Posting Komentar
Silakan anda berkomentar sesuai dengan Artikel diatas
Terima kasih......